TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebagai jejaring sosial yang hadir belakangan, Path memang belum memiliki model bisnis yang jelas. Path yang sangat populer di Indonesia memang sudah memiliki layanan berbayar untuk layanan Premiumnya. Namun, layanan berbayar ini belum banyak diminati pengguna.
Untuk urusan mendulang uang, Path belum bisa dibandingkan dengan dua jejaring sosial lain yang juga besar di Indonesia, yaitu Facebook dan Twitter.
Selain dari iklan, Facebook dan Twitter telah terjun ke layanan e-commerce. Facebook memiliki halaman khusus untuk suatu usaha, sementara Twitter sedang mengembangkan platform layanan jual beli.
Mencari keuntungan memang penting namun pihak Path mengaku tidak buru-buru "jualan" di Indonesia."Ya, kami selalu mengeksplorasi berbagai kemungkinan model bisnis baru (termasuk e-commerce), namun fokus kami saat ini adalah memberikan pengalaman yang berarti antar-pengguna kami," Ana LaRue, Marketing Manager Path saat dijumpai di ajang Startup Asia, Rabu (26/11/2014) di Jakarta.
Di Indonesia, Path sedang bekerja dengan beberapa pengguna yang mencoba fitur baru dan menyediakan masukan kepada Path. Indonesia mendapat perhatian khusus karena dianggap memiliki karakteristik tersendiri. Ana mengatakan, mayoritas pengguna Path rata-rata mempunyai 40 teman, namun hal itu tidak berlaku di Indonesia.
Untuk para pebisnis, menurut Ana, Path sebenarnya sudah memiliki aplikasi chat "Talk" yang juga bisa digunakan untuk para pebisnis, yang disebut Path Talk "Place Messaging."
"(Dengan Place Messaging) pengguna bisa berkirim pesan tentang bisnis yang ada di sekitarnya, mereka bisa bertanya tentang produk yang tersedia, melakukan pemesanan, dan sebagainya," ujar Ana.
Sayangnya, aplikasi tersebut belum akan dibawa ke Indonesia dalam waktu dekat oleh Path. Layanan Path Talk "Place Messaging" sendiri saat ini baru tersedia di negara-negara Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, Irlandia, dan Inggris.
"Namun kami akan selalu berpikir membuat berbagai solusi yang tujuannya adalah untuk lebih mempermudah dan menarik digunakan," demikian pungkas Ana.
Perusahaan jejaring sosial asal San Francisco ini telah merencanakan pembukaan kantor di Tanah Air. Tanggal ataupun lokasi pasti untuk kantor Path di Indonesia belum ditetapkan. Yang jelas, Path saat ini sedang mencari karyawan untuk posisi Country Manager di Indonesia.