TRIBUNNEWS.COM – Marc Andreessen, salah satu dewan direksi Facebook, mengeluarkan komentar miring soal pelarangan program internet gratis Facebook "Free Basics" oleh regulator di India.
Komentar tersebut akhirnya mengundang kemarahan netizen asal negara tersebut.
Dalam posting di akun Twitter pribadinya, pria yang juga dikenal sebagai salah satu investor terkemuka di Silicon Valley ini menyamakan Facebook dengan kolonialisme atau penjajahan.
Dan warga India, dikatakannya, akan mengalami bencana ekonomi jika terus menolak Free Basics.
Tidak hanya Andreessen, situs jejaring sosial Facebook terkena getah akibat pendapat tersebut. Andreessen dan Facebook dikatakan mendukung kolonialisme oleh para netizen.
Atas prahara tersebut, CEO Facebook Mark Zuckerberg pun langsung angkat suara.
Melalui akun Facebook pribadinya, Zuck menyatakan bahwa pendapat Andreessen tidaklah mewakili visi Facebook.
"Saya mau merespons komentar Marc Andreessen tentang India. Saya melihat komentarnya sebagai suatu hal yang sangat mengecewakan, dan pendapat tersebut sama sekali tidak mewakili arah berpikir Facebook dan saya," tutur Zuckerberg.
Masih dalam akunnya, suami dari Priscilla Chan ini juga menyatakan India merupakan negara yang sangat penting baginya.
"Pada awal pemikiran saya tentang misi kami, saya melakukan perjalanan ke India dan terinspirasi oleh kemanusiaan, semangat, dan nilai-nilai dari orang-orang," katanya.
Sebagai penutup, Zuckerberg menyatakan bahwa ia ingin terus memperkuat hubungan dengan India.
"Saya terinsipirasi dengan perkembangan yang dibuat oleh India dalam membangun negara yang kuat dan demokrasi terbesar di dunia, dan saya ingin memperkuat koneksi saya dengan negara tersebut," pungkas Zuckerberg.
Sebelumnya, ia sudah berkomentar terhadap kebijakan pemblokiran Free Basics di India.
Zuckerberg menyatakan kekecewaannya tetapi "ingin terus berkomitmen untuk menjembatani konektivitas di India dan seluruh dunia".