TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia lama dikenal sebagai "ibu kota" Twitter.
Namun, belakangan layanan microblogging ini menunjukkan tanda-tanda mulai ditinggalkan.
Bersama dengan Meksiko, Indonesia masih tercatat sebagai salah satu basis pengguna Twitter terbesar di dunia.
Angka penetrasi Twitter di Tanah Air mencapai 74 persen dari keseluruhan pengguna internet.
Tapi di balik itu, jumlah pengguna aktif Twitter di Indonesia sebenarnya telah menurun 10 persen dalam 2 tahun terakhir hingga tinggal sepertiga dari pegguna internet.
Ini menurut catatan Global Web Index.
Apa yang menjadi pemicu "senja kala" Twitter di Indonesia?
Sebabnya disinyalir tak hanya berkaitan dengan keberadaan platform media sosial lain yang menarik pengguna, tapi juga keadaan di Twitter yang mulai berubah menjemukan.
Juru bicara layanan microblogging tersebut enggan berkomentar dengan alasan belum melihat data yang dimaksud.
Dia memberi catatan bahwa di wilayah seperti Indonesia dan India, pengguna muda getol berkicau lewat Twitter.
Namun laporan keuangan Twitter yang dirilis Rabu (10/2/2016) lalu mengungkapkan hal sebaliknya.
Disebutkan bahwa jumlah pengguna aktif Twitter di Indonesia yang berusia 16-24 tahun lebih sedikit dari wilayah lain seperti Spanyol, Meksiko, dan Inggris.
Bulan lalu, lembaga survei JakPat mengatakan para anak muda Indonesia lebih jarang memakai Twitter.
Kaum muda di bawah batas umur tersebut cenderung beralih ke layanan lain seperti Facebook, Instagram, dan Line.