Ternyata masih sulit mencari mobil Go-Car di beberapa daerah pusat kota Jakarta melalui aplikasi Go-Jek pada Selasa (19/4/2016) sore.
Saat para rider Go-Jek menyemut di peta, tak satu pun ikon mobil Go-Car muncul mendampingi mereka.
Mungkin ini terjadi karena mobil Go-Car memang belum banyak tersedia, atau baru ada di daerah-daerah tertentu.
Hal yang sama dialami oleh layanan Uber Motor pada saat pertama peluncurannya.
Selama hari-hari berikut, barulah pengemudi Uber Motor perlahan-lahan mulai terlihat di dalam aplikasi.
Penampilan dan skema bisnis mobil Go-Car pun masih menjadi pertanyaan.
Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah beberapa waktu lalu menyebutkan Go-Jek berencana untuk bekerja sama dengan perusahaan taksi lewat layanan Go-Car.
Merujuk pada pernyataan tersebut, layanan Go-Car berarti bakal mirip-mirip GrabTaxi yang fungsinya sebagai perantara antara perusahaan taksi konvensional dan pelanggan.
Benarkah demikian? Ataukah Go-Car mengadopsi sistem kerja sama dengan perusahaan rental ala Uber dan Grab?
Apa pun jawabannya, seiring dengan semakin banyaknya pilihan, konsumenlah yang bakal diuntungkan lewat inovasi-inovasi baru dari para pelaku industri layanan transportasi online.