TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peristiwa nahas dialami netizen saat makan di salah satu cabang Holycow, restoran yang menyediakan menu steak.
Via jejaring sosial Path, netizen pengguna akun @Lamia mengaku menemukan bangkai cicak di salah satu minuman di restoran itu.
"Astagfirullah!! Makan tiramisu di holycow ada cicak matinya. Segede gini, gw gigit2 kepalanya, gw kirain chocolate flakes ternyata mayat cicak," tulis Lamia melalui akun Path miliknya.
Tak hanya menulis, Lamia juga mengunggah bangkai cicak yang terlihat dalam posisi terlentang.
Bangkai itu ditemukan di minuman bermerek MISU yang merupakan salah satu pemasok produk alias vendor di Holycow.
Kontan, postingan Lamia menjadi viral alias menjadi perbincangan netizen dan menuai banyak komentar di media sosial.
Atas peristiwa ini, Holycow pun melakukan klarifikasi yang disampaikan melalui akun Twitter milik mereka @steakholycow.
"Menanggapi kejadian yang tidak menyenangkan dr konsumen setelah mengkonsumsi salah satu produk dr vendor kami (1). Maka mulai malam ini kami menarik semua produk dr vendor tersebut dr semua CAMP (2). Melihat kondisi ini, maka pihak manajemen memutuskan untuk mengakhiri kontrak dengan vendor tersebut (3). Kejadian ini merupakan pelajaran berharga untuk lbh berhati-hati memilih vendor yg memasok produk utk konsumen kami (4)," kicau admin akun @steakholycow.
Tak hanya itu, restoran Holycow juga melayangkan pernyataan resmi melalui akun Twitter mereka seperti berikut ini:
Sementara itu, pihak MISU selaku pemasok produk minuman tersebut juga melakukan klarifikasi dan meminta maaf kepada netizen yang bersangkutan.
Permintaan maaf disampaikan melalui akun Twitter milik mereka @weMISU.
"Menanggapi kejadian salah satu konsumen @steakholycow . Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian tersebut (1). Sebagai bentuk tanggung jawab,kami akan menarik semua produk dari @steakholycow (2). Kami akan bertanggung jawab penuh terhadap konsumen yang bersangkutan. Sekali lagi kami mohon maaf yg sebesar-besarnya. @steakholycow," kicau pemilik akun @weMISU.