TRIBUNNEWS.COM, ABU DHABI- Seorang pengacara di Uni Emirat Arab (UEA) yang juga pengguna iPhone melaporkan kepada perusahaan riset keamanan digital Citizen Lab dan Lookout bahwa ada yang aneh dengan ponselnya.
Dari sana tersingkap ada kelemahan sistem operasi iOS. Mereka menemukan tiga kelemahan iOS yang sebelumnya tidak diketahui dalam kode Apple.
Ceritanya, Ahmed Mansoor, si pengacara, tiba-tiba menerima SMS pada 10 Agustus lalu yang isinya, akan membocorkan data rahasia orang-orang yang diduga di siksa di penjara UEA jika dia membuka link yang diberikan di SMS tersebut.
Rasa penasaran membuat Mansoor membuka link tersebut.
Ternyata dengan membuka tautan tersebut, ponselnya sudah masuk perangkap dengan otomatis dipasangkan software secara otomatis tanpa sadar.
Citizen Lab yang menyelidiki kasus ini menjelaskan, sekali terinfeksi virus tersebut, ponsel Mansoor sudah menjadi mata-mata digital.
Ini bisa membuat kamera iPhone dan mikrofon bekerja otomatis mengintip aktifitas kemanapun Mansoor beraktivitas membawa ponsel tersebut. "Percakapan whatsapp dan lainnya juga bisa direkam," ujar juru bicara Citizen Lab.
Kasus ini sangat jarang terjadi atau bahkan belum pernah diketahui pernah terjadi.
Para peneliti mencurigai tindakan mata-mata ini melibatkan NSO Group, sebuah perusahaan "cyber war" buatan Israel.
Pihak Apple Inc cukup responsif dengan kasus ini untuk memperbaiki sistem keamanan di iOS.
"Kami mengimbau semua pengguna iPhone untuk mengunduh iOS terbaru 9.3.5 untuk meningatkan keamanan," ujar juru bicara Apple.
Sumber: BBC