TRIBUNNEWS.COM - Salah satu "primadona" di ajang IFA 2015 adalah Samsung Gear S2. Arloji pintar tersebut berpenampilan layaknya arloji normal untuk aktivitas sehari-hari.
Tahun ini, pada IFA 2016 yang kembali digelar di Berlin, Jerman, Samsung memperkenalkan penerus dari perangkat tersebut.
Dinamakan Gear S3, jam tangan pintar ini hadir dalam dua varian, yakni Classic dan Frontier.
Kedua lini tersebut masih mempertahankan layar bulat yang dibingkai bezel. Beberapa fiturnya pun sama, hanya ada perbedaan kecil pada desain dan konektivitas.
Keduanya sama-sama dilengkapi prosesor 1 GHz dual-core dan RAM 758 MB. Baik Classic dan Frontier menjalankan sistem operasi Tizen.
Spesifikasi lainnya, kedua varian Gear S3 dibekali layar Super AMOLED berbentang 1,3 inci dengan dukungan resolusi 360 x 360. Ukurannya cukup besar, yakni 46 mm.
Layar ini juga masih dilindungi dengan kaca tangguh Gorilla SR+ buatan Corning.
Dimensi tersebut meningkat dari Gear S2 yang memiliki layar berbentang 1,2 inci dan ukuran 42 mm.
Diperbesarnya ukuran tersebut membuat Samsung lebih leluasa memperbesar baterai. Gear S3 dilengkapi baterai 380 mAh, melebihi Gear S2 dengan baterai 250 mAh.
Dua varian Gear S3 sudah memiliki kemampuan anti air dan anti debu bersertifikasi IP68.
Samsung mengklaim dua lini teranyarnya sudah dites pada kondisi standar militer, mencakup temperatur tinggi dan rendah, serta vibrasi ekstrim.
Harga Gear S3 di Eropa dimulai 445 dollar AS atau setara Rp 5,9 jutaan. Belum jelas kapan perangkat itu bakal masuk ke Tanah Air.