TRIBUNNEWS.COM - Ruslan Sokolovsky, seorang blogger sekaligus YouTuber kondang Rusia, ditahan polisi dan berpotensi dipenjara dalam waktu lama.
Semua gara-gara ia menangkap monster-monster pokemon di tempat ibadah.
Ia merekam aksi menangkap monster pokemon dan mengunggahnya ke channel YouTube pribadi, sebagaimanna dilaporkan Engadget dan dihimpun KompasTekno, Selasa (6/9/2016).
"Saya memutuskan menangkap beberapa Pokemon di tempat ibadah, kenapa tidak?" kata YouTuber Rusia itu dalam videonya.
Sokolovsky yakin perbuatannya tak melanggar hukum yang berlaku di Rusia. Pria tersebut nyatanya keliru.
Pasalnya, polisi mulai menginvestigasi Sokolovsky pasca ia mengunggah video pada tanggal 11 Agustus lalu.
Tak heran video itu tertangkap radar kepolisian, pasalnya Solovsky lumayan terkenal dengan jumlah subscribers tak kurang dari 300.000.
Sokolovsky akhirnya ditahan pada Sabtu lalu. Dalam sebuah pernyataan resmi, kepolisian mengatakan perbuatan Sokolovsky melanggar pasal 282 dalam Kode Kriminal Federasi Rusia.
Pasal itu lebih kurang mengatakan warga negara Rusia tak diperkenankan memicu kebencian dan menjatuhkan harga diri atau mengorek sensitivitas kelompok tertentu.
Sokolovsky punya pembenaran. Ia merasa tak masuk akal jika dirinya dipenjara hanya karena membawa dan menjajal smartphone-nya di tempat ibadah. Menurut dia, ada banyak orang yang melakukan hal itu.
Pernyataan itu ditangkis juru bicara tempat ibadah.
Menurut dia, Sokolovsky tak bisa disamakan dengan orang pada umumnya karena Sokolovsky terkenal dan konten videonya menjadi konsumsi publik.
Saat ini Sokolovsky sedang menjalankan masa percobaan di balik jeruji besi hingga dua bulan mendatang.
Pada November, ia dijadwalkan mengikuti persidangan dengan potensi hukuman hingga lima tahun penjara.
Rusia sendiri hingga kini sebenarnya belum menjadi negara resmi Pokemon Go. Artinya, Sokolovsky bermain dalam versi non-resmi layaknya pemain di Indonesia beberapa saat lalu.