TRIBUNNEWS.COM - Samsung mulai mendirikan sejumlah gerai khusus untuk menangani penukaran ponsel Galaxy Note 7. Gerai tersebut ditempatkan di sejumlah bandara.
Saat ini, gerai penukaran Galaxy Note 7 sudah berdiri di berbagai bandara kampung halaman Samsung, Korea Selatan.
Raksasa elektronik itu juga menjanjikan mendirikan gerai serupa di negara lain, seperti Australia dan Amerika Serikat.
Petugas di gerai-gerai tersebut juga membantu pengguna untuk memindahkan data milik pelanggan ke ponsel baru.
Meski demikian, Samsung tidak menjelaskan secara rinci perangkat baru tipe apakah yang akan diberikan saat pengguna menukarkan Galaxy Note 7 miliknya di sana.
Sebagaimana dilansir dari The Verge, Kamis (10/10/2016), dengan menempatkan gerai pengembalian ponsel di bandara, Samsung bisa membantu pengguna dari risiko ditolak masuk ke pesawat gara-gara membawa ponsel Galaxy Note 7.
Seperti diketahui, Federal Aviation Administration (FAA) telah resmi melarang Galaxy Note 7 masuk ke pesawat.
Larangan tersebut berlaku dalam seluruh penerbangan penumpang dan kargo yang masuk atau keluar dari Amerika Serikat.
Pemerintah AS bahkan mengancam hukuman denda hingga 179,933 dollar AS atau sekitar Rp 2,3 miliar dan ancaman penjara hingga maksimal 18 tahun, untuk penumpang yang sengaja melanggar larangan membawa Galaxy Note 7 ke dalam kabin pesawat.
Larangan tersebut dipicu oleh sejumlah laporan dan kasus ledakan serta kebakaran pada ponsel Galaxy Note 7.
Samsung sendiri gagal telah menyatakan penghentian produksi untuk seluruh ponsel Galaxy Note 7. (Yoga Hastyadi Widiartanto/kompas.com)