TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bulan Juni lalu PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) meluncurkan toko virtual Alfamind yang bisa diakses di mana saja hanya dengan berbekal ponsel pintar atau tablet.
Presiden Direktur Alfamart, Hans Prawira, kembali menjelaskan bagaimana pemilik toko atau store owner Alfamind bisa mendapatkan keuntungan dari sistem toko virtual ini.
"Dia (store owner) mendapat margin. Produknya kebanyakan house ware dan fashion. Misalnya harga 100, modalnya 80, untungnya 20. Jadi langsung dinikmati untungnya. Semua item (produk) sudah ada marginnya," terang Hans saat ditemui di Three Buns, Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2016).
Store owner Alfamind, kata Hans, bisa menawarkan produk-produk yang ada di toko virtualnya hanya dengan menggunakan ponsel pintar atau tabletnya kepada orang lain. Calon konsumen bisa melihat produk yang dijual di toko virtual tersebut dalam tayangan tiga dimensi. "Misalnya jual panci, melihat produknya bisa dibolak-balik," tuturnya.
Hans menambahkan, Alfamind menggunakan platform Alfacart. Barang yang dipesan konsumen bisa diambil di toko atau dikirim dari toko. "Alfamind itu virtual store. Kita melihat ada franchise tapi orang harus punya uang minimum Rp 500-600 juta agar menjadi franchisee. Kita melihat ada kesempatan masuk di dunia virtual. Toko tapi virtual, jadi seolah masuk ke toko bisa belanja," ucap Hans.
"Platformnya kita pakai Alfacart. Jadi barangnya nanti pakai platform Alfacart, ambil di toko atau dikirim dari toko," sambungnya.
Adapun dalam situs alfamartku.com, diterangkan bahwa modal Rp 1 juta sudah cukup untuk membuka toko virtual Alfamind. Modal tersebut nantinya akan menjadi saldo tersimpan store owner. Jika store owner menjual produk, mereka akan menerima uang cash dari konsumen dan saldonya terpotong otomatis. Selanjutnya store owner bisa kembali melakukan top up saldo.