TRIBUNNEWS.COM - Beredarnya kabar soal sepinya pembeli pada pedagang keliling Sari Roti yang nota bene warga ekonomi kecil menuai simpati dari netizen, Jumat (9/12/2016).
Doa, harapan serta dukungan bermunculan.
Bermunculan komentar netizen melalui kolom komentar pad aberita berjudul: Kisah Sedih Penjual Sari Roti: 'Saya Nggak Ngerti Ada Apa, Sampai Hari Ini Belum Laku Sama Sekali'.
Hingga berita ini diunggah sudah ada 325 komentar.
Sebagian besar berisi simpati dan doa mohon kekuatan untuk para pedagang kecil ini.
Meski ada juga yang menyarankan untuk pindah atau cari pekerjaan lainnya.
Beberapa juga berikan kritikan keras untuk netter yang menggelorakan boikot Sari Roti.
"Karena banyak manusia yg merasa jd tuhan dengan mengharamkan produk Sari roti, mereka gak berpikir pedagang kecil dgn berjualan Sari roti sedang berjihad untuk menghidupi keluarganya.." Tulis akun Facebook dengan nama Abu Syam Harahap.
Akun lainnya dengan nama Isak Tahir menulis," Sari Roti hanya klarifikasi tapi disambut lebay oleh sebagian dr kaum muslim."
"Mereka nggak mikir klo dampaknya akan kena ke pekerja dan pedagang juga yg notabene adalah muslim juga...."
Meski demikian ada juga yang menjelaskan kalau peristiwa ini hanyalah sementara, selanjutnya akan normal kembali.
"Yg sabar ya pak...ini cman euforia sesaat sja,,,nanti pasti normal kembali ini namax "mayoritas sindrome",,wjwkwkw," tambah akun Hajar Nvoc.
Masih banyak komentar-komentar simpati lainnya untuk pedagang keliling Sari Roti.
Awal mula seruan boikot