TRIBUNNEWS.COM - Perkembangan era digital yang saat ini telah berkembang pesat, membuat setiap orang harus lebih berhati-hati lagi dengan apa yang diucapkannya.
Termasuk juga lebih berhati-hati dengan apa yang dituliskannya.
Sebab, jika seseorang saat ini salah dalam ucapan maupun tulisannya, maka hal itu akan lebih cepat menyebar.
Apabila hal itu sudah terjadi, maka masyarkat atau netizen akan ramai-ramai menyalahkannya.
Oleh karena itu, sungguh benarlah peribahasa yang baru-baru ini muncul "jempolmu harimaumu."
Sebab, seseorang bisa tiba-tiba menjadi dibenci orang lain, atau menyakiti orang lain hanya karena tulisan yang diketiknya dengan jari, termasuk jempolnya.
Itu seperti yang baru-baru ini terjadi.
Seorang guru membuat heboh sosial media.
Itu terkait dengan tulisan yang diunggah di akun Facebook miliknya Agas Saptoadi.
Tulisan itu kemudian menjadi viral, dan dibagikan netizen berulang kali.
Dalam tulisan itu, Agas menghujat para TKI maupun TKW.
Berikut ini adalah tulisan lengkap akun tersebut.
"Kalian para babu
Hidup di bawah garis kemiskinan