Dia mengungkap bahwa hampir semua teknisi wanita di Google diposisikan sebagai teknisi front-end, sedangkan pria mengisi posisi back-end.
Penggugat lainnya, Holly Pease, juga memiliki cerita serupa. Dia telah bekerja di Google selama 11 tahun mengatakan dia tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk menjadi pegawai teknis. Padahal selama itu telah berpengalaman sebagai teknisi network dan memimpin sebuah tim teknis di Google.
Gugatan yang diajukan tiga wanita ini mengutip tinjauan data kompensasi milik US Labor Department mengenai 21.000 pegawai Google di Mountain View, California. Data itu memperlihatkan kesenjangan gaji yang signifikan antara pegawai wanita dengan pria.
Hingga saat ini, Google dan Labor Department masih bertarung di pengadilan. Mereka memperdebatkan seberapa banyak data yang mesti diserahkan perusahaan untuk meninjau praktek penggajian itu.
Google mengatakan sudah lebih dari 1,7 juta poin data dan 329.000 dokumen yang diserahkan sebagai bagian dari laporan. Menurut raksasa internet itu, permintaan data tambahan dari Labor Department justru sudah kelewat batas.
Penulis: Yoga Hastyadi Widiartanto
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul:Tiga Perempuan Gugat Google