Stage pertama dilalui di fase 1987 sampai 1992. Kelly menuturkan, saat itu bisnis Huwei masih bertumpu di bisnis fixed line di kawasan pelosok dan pedesaan di China.
Beranjak ke stage 2, di fase 1992-2000, Huawei mulai merambah pasar urban dan tetap menggarap pasar rural, namun masih berkutat menjalankan bisnisnya di dalam negeri.
Memasuki stage 3, di periode 2000-2005, bisnis Huawei mulai menggarap pasar emerging market di beberapa negara.
Baca: Dalam Sebulan, Pabrik Huawei di Shenzhen Mampu Produksi 1,5 Juta Unit Smartphone
Baca: Huawei Kembali Berangkatkan 10 Mahasiswa Indonesia di Program Seeds For The Future 2017
Berikutnya di stage 4 yang dimulai sejak 2005 sampai sekarang, bisnis Huawei Technologies merambah pasar global dan menancapkan kaki di 170 negara. Pertumbuhan luar biasa bisnis Huawei Technologies terjadi di stage 4 ini.
Huawei saat ini mempekerjakan 180.000 lebih karyawan di seluruh dunia.
Dari jumlah itu, 45 persen diantaranya atau sekitar 79.000 lebih karyawan, bekerja di bidang riset dan pengembangan (R&D) dan terdaftar dalam 100 Most In-Demand Empployers di LinkedIn.
Kelly juga menjelaskan, bisnis Huwei Technologies saat ini menjangkau sepertiga populasi penduduk dunia.
Di dunia, Huawei melayani banyak klien perusahaan operator telekomunikasi seluler dan fixed line.
Bisnis paling menonjol Huawei adalah di bisnis seluler generasi keempat, 4G dan saat ini mengembangkan bisnisnya di generasi kelima 5G yang tekonologinya memiliki kemampuan 10Gb per second.
Dari 50 perusahaan operator telko utama di global saat ini, 45 perusahaan diantaranya mendapat support teknologi dari Huawei. Siapa saja mereka?
Beberapa diantaranya adalah Vodafone, T Mobile, Singtel, SK Telecom, Telmex, STC, KPN, Bell, China Mobile, Telus, Telia Sonera, MTS, MTN, VimpelCom, Swisscom, BT, Telenor.
Di Indonesia, beberapa kliennya adalah PT XL Axiata Tbk, Telkomsel dan Indosat Ooredoo.