TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Facebook ternyata tak hanya merekam e-mail dan nomor ponsel para penggunanya saja di database mereka.
Beberapa pengguna melaporkan jika Facebook juga merekam riwayat panggilan telepon dan SMS dari ponsel Android.
Dengan begitu, Facebook pun bisa melacak pola komunikasi penggunanya, dan siapa saja yang sering mereka hubungi.
Sejatinya, Facebook telah meminta izin akses langsung ke perangkat pengguna, saat mereka memasang atau meng-install aplikasi Facebook atau Messenger untuk pertama kalinya di ponsel Android.
File tersebut diakses sekali, lalu disimpan (cached), dan tidak akan diperbarui saat permintaan izin kedua dan seterusnya.
Lantas, bagaimana caranya untuk mengecek, apakah SMS dan panggilan telepon kita terlacak atau tidak?
Facebook menyimpan semua aktivitas penggunanya, sejak pertama kali log-in atau masuk ke akun Facebook. Semua rekam jejak, terpatri di database Facebook.
Dilansir dari Gadgets Now, Kamis (29/3/2018), pengguna iOS dilaporkan aman dari pelacakan panggilan telepon dan SMS.
Baca: Banderol Suzuki Ertiga Drezza di Thailand Setara Toyota Innova
Jika Anda ingin menonaktifkan sinkronisasi dan menghapus kontak yang terekam di Facebook, klik tautan berikut.
Halaman tersebut mengarah ke halaman pusat bantuan Facebook. Untuk menghapus kontak, gulir kebawah dan temukan tautan " Mengelola Kontak yang Diimpor untuk Messenger", lanjutkan dengan klik opsi "hapus semua".
Dengan memilih opsi tersebut, secara otomatis, sinkronisasi juga dinon-aktifkan. Sementara untuk menghentikan informasi kontak secara permanen, Facebook mengimbau penggunanya untuk mematikan sinkronisasi kontinu atau berkelanjutan di semua perangkat yang digunakan untuk aplikasi Messenger.
Dalih Facebook Facebook, melalui juru bicaranya, mengatakan jika jejaring sosial mengakses riwayat telepon dan SMS pengguna.
“Bagian terpenting dari aplikasi yang membantu Anda membuat koneksi adalah membuatnya gampang untuk menemukan orang yang ingin Anda ajak berkoneksi,” ujar perwakilan Facebook.
“Jadi, pertama kali Anda mendaftarkan diri ke aplikasi media sosial, sudah hal biasa bagi layanan untuk memulai mengumpulkan data-data panggilan telepon dan SMS,” imbuhnya.
Kekhawatiran pengguna Facebook akan data personalnya semakin sensitif akhir-akhir ini, setelah Facebook diterpa masalah kemanan privasi penggunanya, setelah skandal pencurian 50 juta data pengguna oleh pihak ketiga, Cambridge Analytica.
Data tersebut dikumpulkan untuk kepentingan pemenangan Pilpres AS tahun 2016.