Hasil penelitian dari lembaga riset industri game global, Newzoo, menyebutkan bahwa pasar game Indonesia memiliki sekitar 43,7 juta gamer dan berpotensi menghasilkan penghasilan hingga US$ 880 juta (sekitar Rp11,9 triliun) untuk industri pada 2017 lalu. Potensi ini menempatkan Indonesia pada peringkat ke-16 dalam daftar industri game terbesar di dunia.
Data Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf) menunjukkan kontribusi dari industri aplikasi dan game ini telah menyumbang sebesar 1% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif tahun 2015.
Deputi Pemasaran Josua Simanjuntak mengatakan BeKraf konsisten mempromosikan game-game berkualitas keluar negeri.
"Kami bersyukur konsistensi Bekraf untuk terus mempromosikan game Indonesia yang berkualitas ke luar negeri, mulai menunjukkan hasil yang konkret. Diharapkan kesuksesan Ghost Parade menginspirasi para pengembang permainan lokal lainnya, agar berani melakukan penetrasi ke pasar global", ujar Josua Simanjuntak.
Di luar subsektor aplikasi dan pengembang permainan, BeKraf sendiri dalam waktu dekat akan membuka open call seleksi pelaku seni pertunjukan untuk event OzAsia 2018 di Australia; seleksi pegiat industri board game Indonesia untuk Essen Spiel 2018 di Jerman; dan seleksi seniman dan kurator untuk Venice Art Biennale 2019.
Ghost Parade adalah game petualangan 2D side-scrolling dengan gameplay unik dengan cerita yang dapat diperbarui.
Dikelilingi oleh suasana yang indah, magis, dan mistis, game ini menceritakan kisah seorang gadis bernama Suri, yang tersesat di hutan dan sedang berusaha untuk pulang.
Sepanjang jalan, dia menemui banyak hantu di dalam hutan untuk membimbingnya. Sebagai imbalannya, para hantu membutuhkan Suri untuk membantu mereka mengambil kembali hutan dari manusia yang menghancurkannya.