ICT harus menjadi contoh untuk membantu sektor-sektor lain agar siap untuk menghadapi kemungkinan serangan siber yang akan terjadi, dan di harapkan kedepan Indonesia akan siap menghadapi dari gangguan dan serangan tersebut.
Hal tersebut di ungkap kan senada oleh Asep Chaerudin dan Semmual A Pangerapan guna berkomitmen untuk transformasi ke arah ekonomi digital, saat keamanan dunia siber Indonesia perlu ditingkatkan dalam menghadapi masalahnya kedepan.
Antisipasi juga dibutuhkan menurut Semuel karena dalam waktu dekat, Presiden akan menandatangani aturan mengenai Sistem Pemerintahan berbasis elektronik.
"Artinya semua sistem pemerintahan kita akan berbasis elektronik. Kebayang tidak kalau tanpa keamanan siber?,” kata Semmuel.
Yohanes Glen Dwipajana, VP Information Security PT Telkomsel, setelah simposium CIIP-ID 2018 ini terselenggara, berharap akan muncul sebuah kerjasama dan koordinasi yang lebih erat antar lembaga maupun lintas sektoral serta mendapat masukan masukan yang berguna bagi pemerintah juga pelaku bisnis lainnya.
Di sadari tantangan dalam dunia cyber security berjalan sangat cepat seiring perkembangan teknologi yang begitu pesat dan dunia bisnis sangat agile, yang mempunyai pengertian, bahwa secara aktif dan berkesinambungan, antara pengembang dengan pelanggan harus senantiasa menjalin kerjasama dan komunikasi yang baik.
“Harapan Saya sebagai pelaku bagian industri telko, dan juga bagian dari sektor kritis terkait pengelolaan informasi komunikasi , bisa segera mendapat sebuah standarisasi atau petunjuk teknis untuk sisi teknologi terutama dalam sisi securitynya,”ujar Yohanes Glen Dwipajana (19/9/2018), salah satu pembicara mewakili industri telko dalam simposium CIIP-ID summit tersebut.
Anggota Indonesia ICT-ISAC terdiri dari PT Telkom, PT Telekomunikasi Seluler, PT Indosat, PT XL Axiata, PT Smart Telecom, PT Xynexis International, APJII, PwC, KPMG, PT Aplikanusa Lintasarta, PANDI, PT Data Sinergitama Jaya (Elitery), dan PT Sampoerna Telematika. Kelompok kerja ID ICT-ISAC terdiri dari lima Pokja; Pokja 1: Organisasi dan Keanggotaan, Pokja 2: Analisis Backbone Nasional, Pokja 3: Analisis Layanan Internet Nasional, Pokja 4: Cloud Security, dan Pokja 5: Data Center.