News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengurangan Pengguna 2G Dikurangi Kerugian XL Menyusut, Jadi Operator No 2

Penulis: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CEO & Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT XL Axiata Tbk mencatat kerugian sebesar Rp 3,3 triliun. Hal ini terutama disebabkan oleh beban biaya penyusutan yang dipercepat.

Rilis XL Axiata, Jumat (15/2/2019) menyebutkan, mencatat rugi bersih sebesar Rp 9 miliar setelah dinormalisasi pada akhir tahun 2018. Beban penyusutan yang dimaksud adalah biaya penyusutan yang dipercepat di kuartal 4 2018 sehubungan dengan pengurangan penggunaan jaringan 2G terutama yang telah dimatikan, dibongkar dan usang atau tidak lagi digunakan.

Terkait dengan program pengurangan penggunaan jaringan 2G yang dimaksud di atas, hal ini merupakan bagian dari pelaksanaan strategi transformasi untuk membawa XL

Axiata menjadi lebih berfokus pada bisnis data dan menjadi penyedia internet seluler terkemuka di Indonesia.

Sejak awal tahun 2018, XL Axiata telah mulai mengurangi jaringan 2G di area tertentu sambil terus mengurangi kapasitas di area lain di mana penggunaan 2G menurun.

CEO & Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, sepanjang 2018 merupakan periode yang berat bagi industri telekomunikasi Indonesia. 

Menurutnya, XL harus menghadapi penerapan registrasi kartu SIM prabayar dan persaingan harga yang ketat.

"Namun, XL Axiata berhasil mengungguli para kompetitor dan memperkuat posisi sebagai operator nomor 2 di Indonesia. Hasil ini tidak terlepas dari konsistensi kami dalam menerapkan strategi menempatkan layanan data sebagai fokus utama pengembangan bisnis,” kata Dian Siswarini

Dian menambahkan, di semester kedua, monetisasi layanan data yang XL Axiata lakukan menunjukkan hasil yang signifikan di tengah persaingan yang sangat ketat. Karena itu, XL Axiata akan terus melanjutkan monetisasi data lebih lanjut dengan asumsi kondisi industri tetap kondusif untuk melakukannya, guna membangun fondasi bisnis yang lebih berkesinambungan dan kuat untuk tahun 2019.

Selanjutnya, Dian menyebutkan bahwa peningkatan pendapatan dari data yang sangat pesat tersebut tidak hanya lebih tinggi dari perolehan industri, namun juga mampu menutup dampak negatif dari penurunan pendapatan layanan tradisional SMS dan voice.

Pencapaian ini juga merupakan prestasi tersendiri karena operator lain merasakan dampak yang lebih berat dari penurunan kinerja kedua layanan warisan masa lalu tersebut.

Kinerja positif XL Axiata ini juga sebagai hasil dari implementasi yang konsisten atas strategi dual-brand XL Axiata yang beriringan dengan ekspansi jaringan data berkualitas.

Pada dual-brand, tahun 2018 adalah periode yang sangat baik bagi merek XL dan AXIS di mana keduanya mencapai rekor net promoter score (NPS) yang tinggi karena mampu menancap sangat kuat dalam segmen pasar masing-masing dengan produk-produk data yang mendapatkan sambutan sangat baik.

Pertumbuhan yang kuat juga diraih layanan paskabayar XL Prioritas di sepanjang 2018 melalui penawaran produk bundling smartphone yang mampu menarik pelanggan di segmennya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini