Percobaan serangan DDoS terbesar setiap tahun selalu meningkat.
https://www.niagahoster.co.id menginformasikan, penggunanya tidak hanya user yang ingin mencari sensasi, bahkan digunakan dengan alasan politik, atau tindak kejahatan yang ingin mengganggu stabilitas server dan bahkan mencuri data yang ada di dalamnya.
Baca: Sempat Ditanyai Polisi, Pria Ini Selamat dari Kecelakaan Maut Boeing 737 Max 8 Ethiopian Airlines
Serangan ke Spamhaus pada tahun 2013 tercatat sebagai serangan DDoS terbesar sepanjang sejarah. Serangan ini mencapai puncak tertinggi 400 Gbps dan mengakibatkan Github tidak bisa diakses beberapa menit.
Pada tahun berikutnya terjadi serangan ke salah satu klien Cloudflare dengan kekuatan 33% lebih besar dibandingkan serangan yang dilakukan ke Spamhaus.
Selain Spamhaus dan Cloudflare, Serangan ke BBC tahun 2015 juga tercatat sebagai serangan DDoS terbesar sepanjang sejarah.
Serangan ini mengakibatkan hampir semua layanan BBC lumpuh. Keseluruhan domain tidak bisa diakses, bahkan layanan On-Demand dan radio juga mati.
Baca: Setelah 50.000 Km Pemakaian, Biaya Perawatan Xpander Diklaim Tetap Lebih Rendah dari Kompetitor
Github juga menjadi korban serangan serangan DDoS. Pada tahun 2015 bukan menjadi serangan terbesar yang ditujukan ke situs itu.
Di tahun 2018 terjadi serangan yang sama dan hampir 3 kali lebih besar dibanding serangan yang terjadi sebelumnya.
Github mendapatkan serangan DDoS yang mencapai puncak tertinggi transaksi data yang sangat fantastis, yaitu 1.35 Tbps.
Serangan tersebut berasal dari ribuan Autonomous System (ASN) di puluhan ribu titik akhir yang unik.
Cara kerja serangan DDoS adalah melalui penyalahgunaan instance memcached yang memang dapat di akses melalui internet dengan UDP secara publik.
Serangan ke Github awal tahun ini menggunakan DDoS adalah serangan DDOS terbesar sepanjang sejarah yang tercatat saat ini.