“Dulu, kalau kita mau ngisi pulsa pelanggan keluar kota ada jatahnya. Kalau penjualan melebihi jatah cluster, kita bisa diblok dan nggak dikasih saldo,” ungkap mitra GrabKios asal Surabaya, Oktavia Ayu Suryaningsih.
Padahal, pelanggan Oktavia rata-rata adalah orang-orang kantoran yang biasanya berasal dari luar daerah. Sejak menjadi agen GrabKios, semua masalah itu tidak lagi dialami Ayu. Kini, ia tidak perlu memiliki stok pulsa maupun kuota tiap provider.
“Hanya bermodalkan smartphone, kemudian men-download aplikasi GrabKios, semua sudah jadi satu. Walaupun kita isi saldonya sedikit, tapi kita bisa menjual semua item. Lebih praktis dan cara pengecekannya juga mudah,” ungkapnya.
Oktavia bersama jutaan wirausahawan mikro di Asia Tenggara menunjukkan bagaimana sebuah teknologi mampu mengubah hidup mereka.
“Grab terus berkomitmen untuk membawa dampak positif dari teknologi untuk Indonesia dengan meningkatkan inklusi dan literasi digital, memberdayakan wirausahawan mikro dan bisnis skala kecil serta membangun angkatan kerja yang siap menyambut masa depan,” tutup Tirza.