Jika memungkinkan, solusi domestik harus digunakan, kata Taiwan, seraya menambahkan bahwa dalam keadaan khusus, aplikasi Google atau Microsoft dapat diterima.
Perusahaan-perusahaan itu masing-masing mengoperasikan layanan Duo dan Skype.
Ini adalah pukulan terbaru untuk Zoom, yang popularitasnya meledak pada masa pandemi Covid-19.
Kemudahan penggunaannya telah diadopsi oleh bisnis, perorangan, hingga lembaga-lembaga sejumlah pemerintah untuk pertemuan jarak jauh.
Dalam laporannya, para peneliti Citizen Lab juga mengatakan Zoom menggunakan enkripsi non-standar, dan memperingatkan bahwa itu mungkin tidak cocok untuk pemerintah atau perusahaan yang khawatir tentang spionase.
Tetapi rata-rata pengguna pengguna biasa tidak perlu terlalu khawatir, katanya laporan itu.
Zoom, sementara itu, telah berjanji untuk meningkatkan fitur keamanan dan privasi.
Jadi kontroversi di Inggris
Penggunaan aplikasi Zoom menjadi kontroversi di Inggris ketika PM Boris Johnson mengunggah foto dirinya sedang rapat memakai Zoom.
Ada laporan bahwa Kementerian Pertahanan (MoD) Inggris menangguhkan penggunaan aplikasi itu, meski kemudian hal itu dibantah.
Kementerian Pertahanan mengatakan kepada BBC bahwa Zoom tidak pernah digunakan untuk pertemuan yang memerlukan sistem keamanan tinggi, tetapi masih digunakan untuk alat komunikasi lintas-pemerintah.
Baca: Akibat Social Distancing, CEO Aplikasi Zoom Raup Keuntungan Bersih Rp 33 Triliun dalam 3 Bulan
Kemudian, seorang juru bicara Kantor Kabinet mengklarifikasi posisi pemerintah:
"Dalam keadaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, saat ini kebutuhan akan saluran komunikasi yang efektif sangat penting. Panduan Pusat Keamanan Dunia Maya menunjukkan tidak ada alasan keamanan yang menyebabkan Zoom tidak bisa digunakan untuk percakapan di bawah klasifikasi tertentu. "