Popularitas Zoom telah berkembang selama beberapa tahun. Saat debutnya di pasar saham tahun lalu,
Zoom sudah bernilai US$15 miliar (Rp241 triliun) dan sekarang telah meningkat lebih dari dua kali lipat.
Zoom didrikan pada 2011 oleh Eric Yuan, insinyur perangkat lunak asal China yang beremigrasi ke Silicon Valley pada usia 27 tahun.
Sejak itu Zoom diam-diam menyalip para pesaing seperti Skype dan Microsoft Teams, karena beberapa fitur yang disediakan kepada pengguna cukup sederhana termasuk latar belakang adaptif.
Zoom gratis untuk siapa saja tetapi paket dasarnya memiliki batas pertemuan 40 menit untuk lebih dari tiga peserta.
Ketentuan ini baru saja dihapus untuk sekolah-sekolah di Inggris, Kanada dan Jerman untuk memungkinkan para guru memanfaatkan sesi yang lebih lama dengan para murid.
Zoom telah diunduh lebih dari 50 juta kali di Google app store karena orang-orang mencari cara untuk tetap berhubungan dengan rekan kerja, teman, dan keluarga.
Apakah ada masalah privasi?
Zoom mengumpulkan data dalam jumlah besar untuk menganalisis layanannya dan menyediakan fitur yang bermanfaat bagi bisnis.
Yayasan Electronic Frontier telah menyusun beberapa daftar maslah privasi:
- Host Zoom memiliki kapasitas untuk memantau aktivitas peserta saat berbagi layar.
- Mereka dapat melihat apakah windows Zoom aktif atau tidak itu juga memungkinkan admin melihat aktivitas dasbor pengguna, termasuk sistem peringkat pengguna berdasarkan jumlah total waktu percakapaan yang diikuti
- jika pengguna merekam panggilan melalui Zoom, admin dapat mengakses konten
- selama percakapan yang telah terjadi atau sedang berlangsung, admin dapat melihat sistem operasi, alamat IP, data lokasi dan informasi perangkat masing-masing peserta.
Terlepas dari peringatan ini, orang-orang pada umumnya tampak senang berbagi lebih banyak aspek kehidupan mereka di aplikasi ini, termasuk beberapa yang telah memberikan lebih banyak daripada yang mereka maksudkan.
Sebuah video yang dibagikan secara luas di media sosial menunjukkan seorang peserta perempuan di sebuah konferensi bisnis lupa bahwa rekan-rekannya dapat melihatnya. Ia pergi ke toilet di tengah-tengah pertemuan sementara anggota tim lainnya menonton dengan rasa malu yang membingungkan.
Pelanggaran etiket lainnya termasuk "zoombombing".
Ini adalah bentuk trolling, di mana tamu yang tidak diundang membagikan konten pornografi atau konten mengganggu lainnya di Zoom.
Masalah ini terjadi jika detail rapat Zoom dibagikan ke publik dan orang yang mengadakan rapat tidak melakukan pengaturan layar.