TRIBUNNEWS.COM - Zoom Video Communications akhirnya berencana menghadirkan enkripsi ujung-ke-ujung atau end-to-end encryption untuk panggilan video bagi pengguna gratis maupun berbayar.
Zoom akan merilis versi trial end-to-end encryption pada bulan Juli mendatang, ujar provider Zoom Rabu (17/6/2020), seperti yang dilansir NY Post.
Aplikasi yang booming sejak adanya wabah virus corona ini telah menjadi platform hangout video global, daripada hanya sekedar alat telekonferensi berorientasi bisnis.
Baca: Kemenkeu: Aplikasi Zoom Bikin Hemat, Tidak Perlu Ada Biaya Snack
Baca: Kisah Pernikahan 2 Sejoli di Tengah Pandemi Covid-19, Lewat Zoom Disaksikan 400 Teman Dekat
Namun, Zoom mendapat banyak kritikan soal masalah privasi dan keamanan penggunanya.
Layanan Zoom tidak dilengkapi enkripsi.
Kini, setelah serangkaian kegagalan keamanan yang mengakibatkan beberapa lembaga melarang penggunaan Zoom, perusahaan yang berbasis di California ini merekrut mantan kepala keamanan Facebook Alex Stamos pada bulan April.
Zoom pun akan meluncurkan upgrade besar-besaran terutama soal keamannya.
7 Cara Menjaga Data Pribadi Tetap Aman saat Menggunakan Zoom
Aplikasi konferensi video Zoom telah menjadi platform favorit selama krisis Covid-19.
Tentu tidak mengherankan karena sebagian besar orang bekerja dari rumah.
Pebisnis maupun individu mencari layanan obrolan yang dapat menghubungkan mereka dengan orang lain secara virtual.
Namun, bahkan Zoom sendiri mengakui pertumbuhannya yang cepat dalam jumlah pengguna tidak diimbangi dengan keamanan dan privasi dibutuhkan oleh pengguna.
Menurut Forbes, Zoom menjadi penyelenggara 10 juta pengguna harian per Desember tahun lalu, dan sekarang, angka itu telah melonjak menjadi ratusan juta.
Zoom meraih popularitasnya karena sangat fungsional.
Baca: Kekayaan Pemilik Zoom Bertambah Jadi Rp 120 Triliun Sejak Wabah Corona