News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jack Ma Tersandung Hukum di India Atas Dugaan Pemecatan Karyawan Semena-mena

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pendiri kelompok usaha raksasa Alibaba, Jack Ma.

TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Pengadilan India telah memanggil Alibaba dan pendirinya Jack Ma terkait kasus laporan seorang mantan karyawan di India yang mengatakan dirinya dipecat semena-mena setelah menolak apa yang ia lihat sebagai sensor dan berita palsu tentang aplikasi perusahaan.

Dilansir dari Reuters, kasus ini terjadi beberapa minggu setelah India mengutip kekhawatiran keamanan dan melarang UC News milik Alibaba, UC Browser dan 57 aplikasi China lainnya setelah bentrokan antara pasukan kedua negara di perbatasan mereka.

Setelah larangan yang dikritik China ini, India mencari jawaban tertulis dari semua perusahaan yang terkena dampak, termasuk apakah mereka menyensor konten atau bertindak untuk pemerintah asing mana pun.

Dalam pengajuan pengadilan tanggal 20 Juli dan sebelumnya tidak dilaporkan, mantan karyawan UC Web Alibaba, Pushpandra Singh Parmar, menuduh perusahaan telah menyensor konten yang dianggap tidak menguntungkan bagi China.

Baca: Lima YouTuber Indonesia Berpenghasilan Tertinggi, dari Baim Wong Sampai Deddy Corbuzier

Selain itu, UC Browser dan UC News juga dituduh memamerkan berita palsu untuk menyebabkan kekacauan sosial dan politik.

Baca: Anak Muda Ini Salip Jack Ma Jadi Orang Terkaya Kedua di China, Apa Bisnisnya?

Hakim Sipil Sonia Sheokand dari pengadilan distrik di Gurugram, telah mengeluarkan surat panggilan untuk Alibaba, Jack Ma dan sekitar selusin individu atau unit perusahaan guba meminta mereka untuk tampil di pengadilan atau melalui pengacara pada bulan 29 Juli 29 nanti.

Baca: Terdampak Pandemi Corona, Harta Jack Ma Raib 1,5 Milliar Dollar AS

Hakim juga meminta tanggapan tertulis dari perusahaan dan eksekutifnya dalam waktu 30 hari.

UC India mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya tidak tergoyahkan dalam komitmennya terhadap pasar India dan kesejahteraan karyawan lokalnya, dan kebijakannya sesuai dengan hukum setempat. 

Parmar, yang bekerja sebagai associate director di kantor Web UC di Gurugram hingga Oktober 2017 dan mencari ganti rugi US$ 268.000.

Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Jack Ma tersandung masalah hukum di India, ada apa? 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini