“Kalau operator telekomunikasi mau memberikan layanan yang terbaik bagi peserta didik, mereka harus meng-upgrade kapasitas dan kualitas di daerah tersebut. Sehingga Kemendikbud dan Dinas Pendidikan di Daerah harus bisa memilih serta merekomendasikan operator yang dapat memberikan layanan terbaik.
Saat ini baru terlihat pentingnya komitmen pembangunan, sehingga operator yang selama ini memiliki komitmen pembangunan yang tinggi lah yang akan dipilih masyarakat. Sementara operator yang mengelak komitmen pembangunan akan tertinggal,” terang Ridwan.
Agar Kemendikbud dan Dinas Pendidikan tidak salah memilih dalam bermitra dengan operator telekomunikasi, Ridwan memberikan saran. Kemendikbud dan Dinas Pendidikan harus menggecek kualitas layanan operator selular ke Kemenkominfo.
Ridwan menjelaskan sebaran sinyal dan kualitas layanan operator dilaporkan secara berkala kepada Direktorat Penggendalian Pos dan Informatika Kemenkominfo RI. Jika tidak memungkinkan, Ridwan meminta agar Kemendikbud dan Dinas Pendidikan dapat melihat kualitas dan layanan operator melalui Open Signal.
Dari laporan yang dikeluarkan Open Signal tentang Pengalaman Jaringan Seluler di bulan Juli 2020, Telkomsel masih unggul dalam Pengalaman Video dengan skor 62.9 (dari 100).
Dengan ini, Telkomsel juga tetap bertahan sebagai satu-satunya operator di Indonesia yang mendapat penilaian Pengalaman Video Baik (55-65) dari para pengguna. Anak usaha PT. Telkom Tbk, ini juga masih memegang skor tertinggi yaitu 78,4, untuk Pengalaman Aplikasi Suara melalui layanan Over-The-Top (OTT) dalam aplikasi seperti WhatsApp, Facebook Messenger, atau Skype.
Untuk kecepatan unduhan dan unggahan, Telkomsel juga masih menjadi operator terbaik versi Open Signal. Kecepatan unduh Telkomsel rata-rata 14,8 Mbps. Sedangkan kecepatan unggah Telkomsel mencapai 5,1 Mbps.