"Dengan pelatihan ini, diharapkan pemandu wisata dapat memanfaatkan internet untuk menghadirkan layanan virtual tour baik kepada wisatawan dalam negeri maupun mancanegara,” ujarnya.
Reza menambahkan, tur virtual ini merupakan platform baru, yang dapat dimanfaatkan untuk jangka waktu panjang, tidak hanya di masa pandemi saja.
Startup lainnya, yakni Cakap, menjadi platform online pembelajaran bahasa asing ikut mendukung pengembangan daerah wisata melalui peningkatan kemampuan masyarakat dari sisi penguasaan bahasa, utamanya bahasa Inggris.
Di 2019 melalui program Dayamaya, startup Cakap telah menyelenggarakan digital assessment di Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Startup ini menggunakan standarisasi CEFR (The Common European Framework of Reference for Languages).
Program ini melibatkan peserta setingkat pelajar SMA sebanyak 250 orang melalui kelas virtual menggunakan ruang belajar digital dipandu guru bahasa Inggris asing (ESL Teacher).
Tommy Yunus, CEO Cakap mengatakan, kemampuan berbahasa Inggris sangat penting dalam usaha mengembangkan daerah wisata.
Karena, ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah wisatawan dalam menciptakan pariwisata berkelanjutan.
“Di masa pandemi ini kami menggelar program pelatihan secara daring bagi penggiat dan pelaku pariwisata yang tentu saja difasilitasi oleh BAKTI, Kementerian Pariwisata dan pemerintah daerah," ujar Tommy Yunus.
Cakap selaku mitra platform pembelajaran memberikan kesempatan kepada masyarakat pelaku industri pariwisata untuk belajar bahasa Inggris secara gratis.
Untuk menjadi peserta dapat mendaftar dengan mengakses website resmi Cakap.
Beberapa daerah sudah mendaftar, diantaranya Kalimantan Selatan, Maluku Utara, Sulawesi Utara dan Bangka Belitung. Sulawesi Utara dan Kalimantan Selatan.
Dengan mengikuti pelatihan, peserta akan mendapatkan akses kelas webinar, materi pembelajaran dalam bentuk ebook, akses video pembelajaran.
Mereka juga mendapatkan akses kuis untuk evaluasi dan mengukur kemampuan bahasa Inggris selama program, pendampingan oleh guru profesional dan lokal fasilitator, serta mendapatkan sertifikat penyelesaian di akhir program.