Selain itu, untuk pengadaan perangkat ini juga menghabiskan waktu untuk delivery dan deployment.
Sementara, bagi perusahaan yang menggunakan Windows Server di data center sendiri, utilisasi fasilitas yang tersedia di Microsoft Azure merupakan daya tarik tersendiri untuk integrasi melalui Azure hybrid cloud solutions dan transisi ke cloud.
Biaya yang dikeluarkan berbanding lurus dengan ekspansi kapasitas dan kemampuan yang digunakan pada suatu jangka waktu tertentu. Disamping tetap ada pilihan untuk investasi pada perangkat server dan lisensi Windows Server yang lebih baru.
Salah satu perkembangan positif yang akan mendukung ekspansi Microsoft Azure di Indonesia adalah rencana dari Microsoft Corporation untuk membangun data center senilai USD 1 miliar atau setara dengan Rp 14 triliun lebih sebagaimana diberitakan di media nasional.
Apabila data center Microsoft ini bisa segera terwujud dalam beberapa tahun ke depan, pengembang aplikasi cloud di Indonesia mempunyai opsi data center terdekat untuk tingkat konektivitas yang lebih tinggi.
Karena, semua resource yang diperlukan berada dalam letak geografis yang sama dan terkoneksi dengan 66 cloud region, termasuk Azure Data Center yang akan dibangun di Taiwan.