Heri mengatakan, Chess.com merupakan layanan profesional sehingga tidak akan mem-banned pemain secara sembarangan.
"Setiap hari rata-rata ada 500-an akun di Chess.com yang di-banned karena indikasi melanggar seperti menggunakan cheat engine," terangnya.
Meski begitu, metodenya untuk mengukur indikasi kecurangan ini sangat dirahasiakan.
Sebab, jika metode tersebut dibuka secara rinci, maka akan dapat memudahkan para pelaku kecurangan untuk menghindari deteksi tersebut.
Melalui fitur di Chess.com, bisa juga dilihat grafik permaian yang menunjukkan tingkat keakurasian langkah seseorang.
Baca juga: Rekaman Pertandingan Pecatur Indonesia Kalahkan GothamChess di Chess.com
Dalam kasus Dewa Kipas, tingkat keakurasiannya rata-rata mencapai 95 persen.
Akurasi tersebut sangat baik dan sulit untuk dilakukan sekelas Grand Master.
Sebagai perbandingan, GM Irene Kharisma dan GM Susanto Megaranto, tingkat akurasinya naik turun diangka 50-95 persen.
Dewa Kipas sebelum tanggal 22 Februari menunjukkan grafik yang naik turun, sama halnya pemain catur pada umumnya.
Namun, setelah tanggal 22 Februari, menunjukkan grafik yang stabil dan rata-rata akurasi mencapai 95%.
Hal itulah yang diindikasi Chess.com telah melanggar ketentuan saat bermain di situs tersebut.
Baca juga: Akun Dewa_Kipas Milik Pecatur Indonesia Diblokir setelah Kalahkan GothamChess di Chess.com
Polemik Baru
Diberitakan sebelumnya, akun milik pecatur asal Indonesia di platform Chess.com mendadak viral dan ramai diperbincangkan.
Sebab, akun bernama Dewa_Kipas tersebut mengalahkan gamer catur dunia, Levy Rozman atau yang lebih dikenal sebagai "GothamChess".