Lalu ketika generasi ketiga 3G yang ditemukan awal 2000-an, jaringan 3G menghadirkan data seluler.
Pada generasi keempat 4G LTE pada 2010, jaringan 4G LTE mengantarkan era broadband seluler.
Baca juga: Jaringan 5G Jadi Kado Spesial Bagi HUT Telkomsel Ke-26
Terakhir, perkembangan jaringan 5G mengusung antarmuka udara yang terpadu dan lebih mumpuni.
Hal tersebut karena dirancang dengan kapasitas yang diperluas untuk memungkinkan pengalaman pengguna generasi berikutnya, memberdayakan model penerapan baru, dan memberikan layanan baru.
Dengan kecepatan tinggi, keandalan yang unggul, dan latensi yang dapat diabaikan, 5G akan memperluas ekosistem seluler ke ranah baru.
Jaringan 5G akan memengaruhi setiap industri, termasuk mampu membantu transportasi yang lebih aman, perawatan kesehatan jarak jauh, pertanian presisi, hingga logistik digital.
Jenis Jaringan 5G
Jaringan 5G memberi operator lebih banyak opsi dalam jenis gelombang udara daripada 4G.
Terutama, jaringan 5G membuka gelombang udara "high-band" hingga jarak pendek yang tidak bekerja dengan teknologi 4G.
Sementara itu, 5G dapat berjalan pada frekuensi apa pun yang mengarah ke tiga jenis pengalaman 5G yang sangat berbeda yaitu jaringan pita rendah, menengah, dan tinggi.
Jaringan 5G pita rendah menggunakan rentang frekuensi yang mirip dengan 4G, yaitu 600–850 MHz .
Pada jaringan 5G pita pendek memberikan kecepatan unduh sedikit lebih tinggi dari 4G, yaitu 30–250 megabit per detik.
Lalu jaringan 5G pita menengah menggunakan gelombang mikro 2,5–3,7 GHz.
Jaringan 5G pita menengah memungkinkan kecepatan akses sebesar 100–900 Mbit per detik.