News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Survei: GrabFood Jadi Layanan Food Delivery Pilihan Gen Z

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi layanan food delivery.

TRIBUNNEWS.COM - Menurut sensus Badan Pusat Statistik (BPS), Generasi Z merupakan segmen kelompok usia terbesar di Indonesia yang mencakup 27,94% dari total penduduk. Adik dari Generasi Y atau Generasi Milenial ini menjadi segmen yang turut serta dalam percepatan proses adopsi layanan digital dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam survei terbaru yang dilakukan di Jabodetabek dan tujuh kota besar lainnya, Katadata Insight Center (KIC) mencoba mengeksplorasi preferensi Gen Z dalam mengakses layanan digital yang mencakup belanja online, layanan pesan-antar makanan (food delivery), dan layanan pengantaran sembako (online grocery).

“Survei ini menyorot pola konsumsi layanan digital di kalangan Generasi Z. Kami fokus pada mereka karena mereka lahir dan besar di tengah era teknologi yang berkembang pesat, dengan lahirnya media sosial dan internet,” papar Stevanny Limuria, Head of Research KIC.

Stevanny mengungkapkan selain mewakili sebagian besar penduduk Indonesia, generasi yang lahir pada akhir 1990-an hingga awal 2010-an ini juga memiliki daya beli yang cukup tinggi. 

Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa 50% Generasi Z memilih GrabFood sebagai penyedia layanan pesan-antar makanan yang paling sering mereka gunakan dalam 3 bulan terakhir. Kemudian, disusul GoFood (46%), ShopeeFood (3%), dan Maximfood (kurang dari 1%).

Responden yang memilih GrabFood sebagai penyedia layanan pesan-antar pilihan mereka menyatakan bahwa kemudahan penggunaan aplikasi menjadi salah satu alasan utama. Lalu, faktor lain yang juga menjadi bahan pertimbangan adalah metode pembayaran dan jenis pilihan makanan yang tersedia.

Sebanyak 50% responden pada survei ini mengatakan mereka telah menggunakan layanan pengiriman makanan online dengan beberapa alasan, antara lain praktis, tidak sempat memasak, dan bosan dengan makanan rumahan. 

“Menariknya, survei menemukan bahwa 44% pengguna pengantaran makanan Gen Z adalah pengguna baru yang baru mulai menggunakan layanan ini selama pandemi, dan 90% dari mereka menyatakan bahwa mereka ingin untuk terus menggunakan layanan pengiriman makanan setelah pandemi,” kata Stevanny.

Seperti Geni, seorang profesional yang bekerja di sebuah perusahaan konsultan media yang mengaku sudah sangat terbiasa menggunakan layanan transportasi dan pengantaran makanan online seperti GrabFood. Namun, sejak pandemi ia juga mulai menggunakan layanan belanja harian (grocery) dan e-commerce untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena alasan praktis. 

Selain Geni, Johan mahasiswa tingkat akhir perguruan swasta juga mengatakan bahwa kegiatan belajar mengajar di rumah mendorongnya untuk lebih menggunakan layanan pemesanan makanan online.

“Pilihan makanannya banyak, biasanya kalau orang rumah malas masak, kami pesan lewat GrabFood,” ujar Johan.

Survei ini dilakukan secara online terhadap 1.146 responden antara 13-18 April 2021 dan melibatkan responden berusia 18-29 tahun dari Jabodetabek, Surabaya, Medan, Bandung, Makassar, Semarang, Denpasar, dan Yogyakarta. Sebanyak 82% responden berusia 18-26 tahun. 

Nilai pasar atau Gross Merchandise Value (GMV) layanan pesan-antar makanan di Indonesia diprediksi mencapai USD 3,7 miliar pada 2020 dan tertinggi dibanding tetangganya, yakni Thailand (USD 2,8 miliar), Singapura (USD 2,4 miliar), Filipina (USD 1,2 miliar), dan Malaysia (USD 1,1 miliar).

Angka-angka ini didapat dari penelitian ventura asal Singapura, Momentum Works, yang meluncurkan hasil riset pada awal tahun ini. Dari riset ini, Grab menjadi pemimpin pangsa pasar dengan 53% di Indonesia. 

“Selain kenaikan pengguna baru online shopping, food delivery, dan online grocery, survei ini menangkap keinginan para pengguna baru layanan digital untuk melanjutkannya setelah pandemi berlalu,” tutur Stevanny.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini