Selain penyelenggaraan tes online, perusahaan seperti CCEP biasanya memiliki tahapan lebih lanjut untuk menyeleksi kandidatnya, seperti tahap seleksi kelompok (focus group discussion) atau tahap seleksi berpasangan (pair stage).
Walupun seleksi dilakukan secara virtual, yang terpenting adalah proses rekrutmen tidak boleh sampai menghapuskan interaksi dan sisi humanis dari rekrutmen.
Kalibrr sendiri telah memiliki pengalaman untuk memfasilitasi diskusi antar kandidat secara daring bersama dengan penguji berpengalaman. Lewat penggunaan layanan konferensi video, pada saat pelaksanaan FGD, penguji dapat melihat, mendengar, dan mengevaluasi kompetensi setiap kandidat berdasarkan standar penilaian yang sudah ditetapkan, sama halnya seperti pelaksanaan seleksi secara konvensional.
Melalui sistem daring ini, penguji juga dapat langsung memberikan evaluasinya secara real-time dan terstruktur di dalam sebuah sistem, sehingga melancarkan rotasi evaluasi antar grup dan mempercepat proses pelaporan hasil akhir.
“Proses seleksi daring tidak seharusnya menjadi hambatan bagi perusahaan untuk dapat menggali kompetensi para kandidat secara kritis dan menyeluruh. Melalui teknologi, Kalibrr menduplikasikan proses yang semula offline menjadi online tanpa menghilangkan aspek human touch dan komunikasi efektif yang krusial dalam rekrutmen,” kata Kinanti.
Meski proses seleksi diselenggarakan untuk ratusan kandidat, Kalibrr mampu memanfaatkan digitalisasi dan teknologi untuk mengakomodasi proses rekrutmen yang masif dan mempercepat proses seleksi untuk menemukan kandidat yang tepat.
Walaupun tergolong strategi yang baru, proses yang sepenuhnya online ini mampu menghasilkan kualitas kandidat yang mumpuni dan respon positif pula dari para kandidat.