Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan riset Canalys baru saja mengumumkan daftar merek ponsel dengan jumlah pangsa pasar global.
Dalam laporannya yang dimuat pada Jumat (16/7/2021) lalu, merek ponsel asal china Xiaomi, secara mengejutkan mampu menyalip Apple dengan produk Apple sebagai smartphone terbesar kedua berdasarkan pengapalan di seluruh dunia pada kuartal II 2021.
Xiaomi berhasil membukukan 17 persen pangsa pasar global dan hanya terpaut sedikit di belakang Samsung yang mengunci angka 19 persen, sementara Apple memiliki 14 persen.
Sementara merek ponsel China lainnya, Oppo dan Vivo Group melengkapi daftar lima yang masing-masing menempati posisi 4 dan 5.
Dua merek yang bernaung di bawah BBK Group itu, masing-masing mencatatkan 10 persen pangsa pasar atau pengapalan global.
Menurut analisis Canalys, keberhasilan Xiaomi menyodok peringkat kedua dipengaruhi oleh tiga faktor utama.
Faktor itu meliputi pertumbuhan penggunanya di atas rata-rata, meluasnya permintaan di banyak negara terutama Eropa, dan sanksi AS kepada Huawei yang memasukkan perusahaan itu dalam daftar hitam investasi.
Baca juga: Salip iPhone, Xiaomi Jual Ponsel Lebih Banyak ke Pasar Global di Kuartal II 2021
Meski lima besar pabrikan ponsel itu bersaing ketat, semuanya mencatatkan tren positif penjualan dan pengiriman dari tahun ke tahun, meski dunia masih dilanda pandemi covid-19.
Tentu, apa yang diraih Xiaomi sangat fenomenal dan berpotensi menjadi pemegang pasar ponsel dunia dalam beberapa bulan ke depan.
Prediksi itu berdasarkan semakin rajinnya Xiaomi menciptakan produk terbaru dengan harga terjangkau dan memiliki minat yang tinggi.
Terbukti, Xiaomi berhasil meningkatkan volume hingga 83 persen lebih banyak dibandingkan periode yang sama di Kuartal II 2020.
Capaian Xiaomi itu mengalahkan dua kompetitor terdekatnya yakni Samsung yang hanya meningkatkan pengiriman 15 persen dan Apple hanya satu persen.
"Xiaomi berhasil mengembangkan bisnisnya di luar negeri dengan cepat. Terutama di kawasan Eropa, Afrika, dan Amerika Latin. Mereka berhasil menumbuhkan permintaan dan penjualan dengan harga yang murah namun memiliki spesifikasi tinggi," kata Manajer Riset Canalys Ben Stanton dalam laporan terbaru Canalys.
Canalys menyebut, faktor harga yang ditawarkan oleh merek-merek tersebut juga mempengaruhi peningkatan pangsa pasar global.
Bila dibanding dengan Samsung dan Apple, Xiaomi terbilang berani menawarkan produk high end hingga flagship dengan banderol harga entry level.
"Faktor harga juga mempengaruhi permintaan ke pasar massal. Harus diakui, dibandingkan dengan Samsung dan Apple, harga jual rata-rata Xiaomi masih lebih murah 40 persen hingga 75 persen. Jadi, prioritas pengguna akan tertuju ke Xiaomi, terutama meningkatkan penjualan lewaf perangkat terbaeunya, seperti Mi 11 Ultra," kata Ben.
Selanjutnya, Canalys memperkirakan angka pengiriman smartphone global tumbuh 12 persen pada kuartal terakhir.
Masih dengan analisis yang sama, sebagian besar pertumbuhan penjualan ponsel dipengaruhi anjloknya Huawei, terlebih merek itu sudah putus hubungan dengan Android.
Dimasukannya Huawei dalam daftar pasar AS karena sanksi dan larangan perdagangan yang diberlakukan sejak 2019, membuka jalan bagi Xiaomi untuk melesat dalam penjualan smartphone dunia.