"Baru-baru ini juga BPPT bersama Pertamina meluncurkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dalam rangka mendukung pengembangan Eectric Vehicle (EV), Kendaraan Bermotor Listrik Berbasid Baterai," tutur Hammam.
Kemudian pada kebencanaan, ada inovasi InaTEWS yakni alat pendeteksi dini tsunami yang telah terpasang di beberapa perairan Indonesia.
Hammam menambahkan, di bidang maritim, lembaganya telah menghasilkan inovasi seperti wahana angkut ALPO, Harbour Tug Fual Fuel, Mini LNG Carrier dan InaBuoy yang terkait dengan deteksi dini tsunami.
Sedangkan untuk bidang Pertahanan dan Keamanan (Hankam), BPPT bersama anggota konsorsium lain seperti Kementerian Pertahanan, TNI Angkatan Udara (AU), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Institut Teknologi Bandung (ITB), PT Dirgantara Indonesia (DI), dan PT LEN mengembangkan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE).
"Kita semua dalam satu konsorsium ini mengembangkan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) Medium Altitude Long Endurance (MALE). Kita mengharapkan Puna MALE ini melaksanakan demo flight dalam waktu dekat ini dan dapat beroperasi secara otomatis dengan daya tahan terbang lebih dari 24 jam, menjangkau 250 km," pungkas Hammam.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan bahwa upaya peningkatan kapasitas dan potensi riset inovasi, selama ini telah mendapatkan dukungan pemerintah melalui regulasi.
"Selama ini pemerintah sangat mendukung upaya untuk peningkatan kapasitas dan potensi riset, khususnya dari sisi regulasi," kata Tri Handoko.