Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perusahaan milik Bill Gates, Microsoft Corp kejutkan publik dengan kesepakatannya untuk mengakusisi Activision Blizzard Inc.
Diketahui harga yang digelontorkan dalam kesepakatan ini mencapai 68,7 miliar dolar AS atau setara Rp 982,4 triliun.
Dalam Kerjasamanya, Microsoft Corp yang merupakan perusahaan pengembang konsol game Xbox, dan Activision Blizzard yang dikenal sebagai rumah produksi sejumlah game populer di dunia berencana menciptakan perusahaan game terbesar ketiga.
Baca juga: Bill Gates Inves Hingga 15 Miliar Dolar AS untuk Teknologi Bersih
Dikutip dari Reuters, melalui kesepakatan ini Activision bantu ekspansi Microsoft dalam memperluas pasar dari konsol game Xbox ke pasar yang lebih besar seperti game seluler dan metaverse.
“Gaming adalah kategori paling dinamis dan menarik dalam hiburan di semua platform saat ini dan akan memainkan peran kunci dalam pengembangan platform metaverse,” jelas Chief Executive Officer Microsoft, Satya Nadella.
Melemahnya saham Activision, membuat Microsoft melirik peluang yang nantinya akan mendorong kedepan strategi konsumen perusahaan terutama dalam dunia game.
Terlebih saat ini eksistensi dunia game melonjak selama pandemi, bahkan permintaan video game sebagai media penghibur bagi para konsumen yang terjebak di rumah melonjak naik.
Baca juga: Microsoft Upgrade Keterampilan Digital 3.000 SDM Telkom
Ternyata tak hanya Activision saja yang menjadi target akusisi Microsoft, sederet studio game lainnya juga pernah menjadi incaran dari Microsoft, sebut saja ZeniMax Media Inc. Rumah penerbit The Elder Scrolls dan Doom Bethesda Softworks ini berhasil diakusisi dengan 7,5 miliar dolar AS.
Ditahun 2014 lalu ada Mojang, pembuat Minecraft dan game pembangunan dunia maya ternama. Dalam akusisi ini Microsoft berhasil menaklukan Mojang dengan 2,5 miliar dolar AS. Dengan Kerjasama ini melahirkan game cloud populer yang kini sudah diunduh lebih dari 25 juta pelanggan.