Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Investasi properti bukan kegiatan yang mengandalkan intuisi semata namun keputusan dalam akuisisi lahan secara strategis dengan didukung prediksi masa depan secara tepat.
Investor properti juga perlu mengetahui seperti apa pola pembangunan perkotaan saat ini dan ke depan serta perlu mampu memprediksi pergerakan manusia, perencanaan kota dan rezonasi.
CEO dan Founder ONE Global Capital, Iwan Sunito mengatakan, nilai properti naik-turun sehingga penting untuk melakukan investasi properti dengan rasio utang rendah yang sangat konservatif.
"Berinvestasi dengan rasio utang tinggi cenderung menjebak Anda ke dalam kesalahan," kata Iwan Sunito dalam keterangannya, Rabu (6/11/2024).
Hal lain yang patut diingat, kata dia adalah properti memiliki siklus dan kita tidak dapat memprediksi siklus tersebut.
“Untuk itu, ada tiga hal yang selalu lakukan, yaitu membeli dengan baik, menambah nilai jual, dan menjualnya dengan baik,” tutur Iwan yang perusahaannya yang berpusat di Sydney, Australia.
Salah satu kisah sukses yang diceritakan Iwan adalah saat berinvestasi properti di Five Dock, kawasan pinggiran Kota Sydney bersama beberapa koleganya membuahkan hasil.
“Jika 20 tahun lalu, saat kami mengakuisisi lahan di Five Dock, harganya masih 15 juta dolar Australia atau Rp155 miliar saat ini berdasarkan valuasi terbaru, nilai lahan di Five Dock melonjak menjadi 110 juta dolar Australia atau Rp1,13 triliun,” ucap Iwan Sunito.
Menurutnya, rezonasi atau rencana pembangunan berdensitas tinggi oleh pemerintah negara bagian New South Wales di Five Dock turut berperan dalam lonjakan harga yang terjadi di kawasan ini.
Investor Indonesia Jadi Pemain Global
Terkait Indonesia, wan Sunito juga optimistis melihat potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bahkan, pria kelahiran Surabaya ini memiliki keyakinan, Indonesia dapat menjadi yang terdepan dalam investasi global.
Selain itu, populasi penduduk Indonesia yang lebih dari 275 juta jiwa, menjadi nilai tambah yang dimiliki negara ini.
Baca juga: Investasi Properti dan Fenomena Harga Ruko yang Naik Gila-Gilaan: Siasat Berburu Cuan
“Namun, yang perlu dilihat bukanlah besaran jumlah penduduk, namun besaran modal dan sumber daya, kapasitas pendanaan, serta pertumbuhan di masa depan,” ujar Iwan Sunito.
Menurut Iwan Sunito, kini sudah saatnya Indonesia belajar cara tumbuh secara global.
Baca juga: Akhir Tahun Menjadi Waktu Terbaik untuk Investasi Properti
Mungkin ini akan menjadi proses belajar yang terlambat, tetapi setidaknya kita sudah memulainya. “Sudah saatnya Indonesia belajar cara tumbuh secara global,” katanya.
Menurut Iwan Sunito, investasi Indonesia ke Australia per tahun sebesar 2 miliar dolar Australia, atau dua kali lipat dari investasi Australia ke Indonesia yang hanya 1 miliar dolar Australia.