Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengundang pemangku kepentingan untuk membahas dan mengonsolidasi isu digital dalam Presidensi G20 Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba mengatakan, konsolidasi diperlukan untuk mengidentifikasi kesepahaman, serta menjawab tantangan dalam sektor digital untuk mewujudkan pemulihan yang tangguh.
Dalam pertemuan kali ini, Kominfo menggarisbawahi tantangan-tantangan dalam sektor digital, misalnya risiko kesenjangan terhadap akses internet.
Baca juga: Akankah Pertemuan G20 Juga Bahas Aplikasi Trading dan Investasi Ilegal? Begini Jawaban Kominfo
"Pemerintah bertekad mempercepat akses digital di seluruh Indonesia, dengan menyelesaikan infrastruktur untuk penyediaan akses internet tahun ini," ujarnya saat konferensi pers "Workshop I G20 DEWG Tahun 2022" di kawasan Thamrin, Selasa (8/3/2022).
Selain itu, Kominfo juga lakukan pembahasan terkait minimnya kecakapan dalam memahami dan menggunakan teknologi digital.
Untuk meningkatkan pemahaman atau inklusi soal teknologi digital, pemerintah ingin menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk anak-anak.
"Merujuk ke seluruh kelompok masyarakat, termasuk kelompok rentan yakni anak-anak. Anak-anak sekarang telah beraktivitas di dunia digital, dengan ada risiko terhadap konten negatif, sehingga kita tidak ingin mereka terjebak," kata Mira.
Baca juga: Kominfo: TV Digital Tidak Perlu Kuota Internet
Adapun secara keseluruhan, Kominfo mengharapkan pembahasan di G20 ini mencerminkan transformasi digital di Indonesia bersifat inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan.
“Untuk mewujudkan aspirasi tersebut, ada tiga isu prioritas dalam pembahasan isu-isu digital di Presidensi G20 Indonesia, yaitu konektivitas dan pemulihan pasca pandemi Covid-19, kecakapan dan literasi digital, dan arus data lintas batas negara," pungkasnya.