Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menghadapi maraknya kebocoran data di Indonesia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan pelatihan Cybersecurity Awareness bagi dosen, tenaga kependidikan, dan staf administrasi.
Program itu bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dosen dalam menjaga keamanan data pada era digital.
Peluncuran program berlangsung di Auditorium FMIPA UGM, dibuka oleh Dekan FMIPA UGM, Prof Kuwat Triyana.
Pelatihan dilaksanakan secara hibrid, yaitu luring di Auditorium A1.06 FMIPA UGM dan daring.
Dengan format itu, pelatihan yang diikuti 335 peserta itu, dapat menjangkau lebih banyak peserta dan memastikan fleksibilitas bagi mereka yang tidak dapat hadir secara langsung.
"Sebagai institusi pendidikan tinggi, UGM tidak hanya bertanggung jawab mencetak lulusan berkualitas, tetapi juga harus menjadi benteng keamanan data nan kuat. Kerja sama dengan dua perusahaan ternama menjadi pijakan penting untuk mencapai tujuan tersebut,” kata Kuwat Triyana, dalam keterangannya Jumat (22/11/2024).
Sementara itu, CEO & Co-Founder PT Analis Forensik Digital dan PT Analis Keamanan Siber Josua Sinambela, yang menjadi pembicara di pelatihan ini, menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi ancaman siber.
“Kemitraan dengan UGM merupakan langkah awal untuk menciptakan ekosistem yang lebih aman, tidak hanya untuk kampus tetapi juga masyarakat Indonesia secara umum,” ujar Josua.
Dengan melibatkan tenaga pengajar sebagai garda terdepan, diharapkan kesadaran akan pentingnya keamanan data dapat menyebar lebih luas di lingkungan akademik.