Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Dua anggota dewan direksi di anak perusahaan Huawei di Inggris memutuskan mengundurkan diri karena penolakan perusahaan tempatnya bekerja mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.
Sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan, keduanya telah mendesak Huawei agar mengeluarkan pernyataan ke publik melalui kantor pusatnya di Shenzhen, China, untuk mengecam tindakan pemerintahan Putin, tetapi tidak berhasil.
Sir Andrew bergabung di Huawei Inggris sejak 2011 dan menjadi anggota direksi pada 2015, sementara Sir Ken menjadi direktur pada 2018.
Sumber dari orang dalam mengatakan, pengunduran diri mereka tidak terkait dengan tuduhan yang dibantah oleh Huawei tentang operasi perusahaan di Rusia yang dilaporkan dalam beberapa hari terakhir.
Juru bicara Huawei mengatakan, Sir Andrew Cahn dan Sir Ken Olisa telah membawa banyak pengalaman di dunia bisnis dan teknologi kepada dewan direksi Huawei Inggris ketika mereka ditunjuk masing-masing di tahun 2015 dan 2018.
Baca juga: Robert Lewandowski Putus Kontrak dengan Sponsor Huawei Gara-gara Konflik Rusia-Ukraina, Kok Bisa?
“Keduanya telah menunjukkan dukungan kuat untuk komitmen Huawei ke Inggris dan telah membantu menegakkan standar tertinggi tata kelola perusahaan dan kami berterima kasih kepada mereka atas bimbingan mereka yang tak ternilai.” ucap juru bicara Huawei.
Baca juga: Mobil Listrik Dengan Sistem Operasi Harmony Huawei Siap Diluncurkan di China
Sir Andrew dan Sir Ken bukanlah direktur pertama yang mengundurkan diri dari Huawei Inggris karena masalah politik.
Tahun lalu, Sir Mike Rake berhenti setelah setahun duduk di jajaran direksi ketika Pemerintah Inggris mengambil tindakan keras terhadap bisnis Huawei di Inggris.
Lord Browne, mantan kepala eksekutif BP, meninggalkan Huawei pada Juli 2020 karena alasan yang sama.