Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Sony Interactive Entertainment, perusahaan pengelola konsol PlayStation, mulai menghentikan semua pengiriman perangkat lunak dan perangkat keras ke Rusia sebagai sanksi yang diberikan karena invasi Rusia ke Ukraina.
“Sony Interactive Entertainment (SIE) bergabung dengan komunitas global untuk menyerukan perdamaian di Ukraina,” kata juru bicara SIE, Joe Taraborrelli dalam sebuah pernyataan yang dibagikan kepada The Verge.
“Kami telah menangguhkan semua pengiriman perangkat lunak dan perangkat keras, peluncuran Gran Turismo 7, dan pengoperasian PlayStation Store di Rusia.” tambah nya.
Dikutip dari The Verge, Kamis (10/3/2022) Sony telah menyumbang sekitar 2 juta dolar AS kepada Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi dan LSM Save the Children sebagai bentuk dukungan bagi mereka yang terkena dampak invasi.
Baca juga: Pegawai Tesla Asal Ukraina yang Ikut Wajib Militer Melawan Rusia Tetap Akan Terima Gaji
Dalam posting terpisah, Bungie yang sedang dalam proses akuisisi oleh Sony mengatakan sedang berupaya menangguhkan semua penjualan dan distribusi Destiny 2 di Rusia dan Belarusia.
Baca juga: YouTube Juga Blokir Iklan dan Monetisasi Pemerintah Rusia di Platform Videonya
Pengguna di negara tersebut dapat terus mengakses konten yang sudah dibeli atau mengunduh versi gratis, namun pembelian baru ditangguhkan untuk saat ini.
Sebelum nya, SIE mengikuti perusahaan lain termasuk Activision Blizzard, Epic Games, EA, CD Projekt Red, Ubisoft, dan Take-Two dalam menghentikan penjualan di Rusia.
Baca juga: Facebook dan Situs Berita di Rusia Tak Bisa Diakses, Roskomnadzor Melarang Situs Berisi Propaganda
Pembuat Xbox, Microsoft juga telah menangguhkan "semua penjualan baru produk dan layanan Microsoft" di negara tersebut.