TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di sepanjang 2021, ekosistem Gojek berdasarkan riset Lembaga Demografi (LD) FEB Universitas Indonesia (UI), berkontribusi terhadap perekonomian nasional sebesar Rp 249 triliun atau setara 1,6% kepada Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Adapun kontribusi ini meningkat 60% dibandingkan 2019-2020.
CEO PT GoTo Gojek Tokopedia, Kevin Aluwi mengatakan, dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19 karena fleksibiltas model bisnis dan pola kemitraan, pihaknya bisa beradpatasi dan berinovasi sehingga memungkinkan mitra memaksimalkan pendapatan di tengah banyaknya pembatasan mobilitas.
Baca juga: Ada Akun Hantu Jelang IPO, GoTo Laporkan ke Twitter
“Hal ini terbukti meningkatnya jumlah mitra di Gojek lebih dari 250.000 mitra usaha kuliner bergabung di GoFood sejak awal pandemi. Kini total 1 juta mitra usaha GoFood dengan 99% di antaranya adalah UMKM,” jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi V DPR RI, Senin (28/3).
Adapun saat pandemi, sebanyak 90% pelaku usaha di Tokopedia berskala mikro dan 68,6% penjual yang bergabung saat pandemi merupakan pencari nafkah tunggal untuk keluarga. Adapun 7 dari 10 usaha diklaim mengalami peningkatan volume penjualan sebesar 133%.
Baca juga: Berniat Memiliki Saham GOTO? Caranya Cukup Mudah, Berikut Langkah-langkahnya
Mengenai dampak ekonomi berdasarkan Lembaga Demografi FEB UI, kontribusi Gojek selama 2021 sebesar Rp 249 triliun atau setara dengan 1,5 % dari PDB. Angka ini sangat signifikan karena dari satu perusahaan saja. Adapun kontribusi ini dikatakan Kevin meningkat 60% dibandingkan 2019-2020.
“Ekosistem gojek berhasil membantu pemulihan ekonomi melalui peningkatan pendapatan mitra hingga Rp 66 triliun dari 2020 ke 2021. Adapun mitra driver Gocar dan Goride juga mengalami peningkatan pendapatan masing-masing sebesar 24% dan 18% dibandingkan 2020,” ungkapnya.