Dengan progres pembangunan BTS yang rendah ini, Alamsyah menyarankan, proyek pembangunan tahap 2 tidak dilanjutkan, sebelum terlebih dulu.
Dia merekomendasikan agar dilakukan evaluasi teknis untuk fungsionalitas BTS yang sudah dibangun untuk mengetahui apakah service standard dapat terpenuhi dan tak berbeda satu dengan lain.
Ia juga menyarankan pemeriksaan dengan tujuan tertentu oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait proses lelang awal dan realisasi pembayaran hingga ke subkontraktor dan pekerja di lapangan.
Proyek strategis nasional juga bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja.
Tujuannya agar dapat mengetahui akar masalah sesungguhnya keterlambatan pembangunan BTS ini, sehingga dapat mencari solusi konstruktif agar akselerasi pembangunan BTS daerah 3T dapat segera terwujud.
Alamsyah berharap proyek pembangunan BTS BAKTI tidak mengalami nasib serupa dengan proyek Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) yang pernah digagas BP3TI Kominfo.
Dia mengatakan, hingga saat ini proyek tersebut mangkrak dan berpotensi menimbulkan pemborosan uang negara sebesar Rp 1,4 triliun.
Laporan Reporter: Ahmad Febrian | Sumber: Kontan