News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

IMEB 2022: Mengukur Kinerja Merek Lewat Kemampuannya Membangun Interaksi dengan Netizen  

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Brand Engagement - Platform digital seperti media sosial dan website saat ini sangat diandalkan oleh dunia usaha membangun engagement dengan konsumennya sekaligus membangun interaksi lebih luas dengan audiens seperti netizen

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Platform digital seperti media sosial dan website saat ini sangat diandalkan oleh dunia usaha membangun engagement dengan konsumennya sekaligus membangun interaksi lebih luas dengan audiens seperti netizen.

Data Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) 2020 menyebutkan jumlah pengguna internet di Indonesia pada kuartal II 2020 mencapai 196.71 juta orang atau naik sebesar 14,92 persen dibandingkan 2018 yang mencapai 171.17 juta.

Dengan kenaikan jumlah pengguna ini, penetrasi internet di Indonesia pada kuartal II 2020 menjadi 73,7 persen (dari total jumlah penduduk 266.91 juta) atau naik hampir 10 persen dibandingkan penetrasi pada 2018 yang masih di sekitar 64,8 persen.

Ditambah lagi, mereka pada umumnya adalah early adopter yang dapat menjadi influencer bagi konsumen lainnya.

Di sisi lain, pandemik 2020-2021 telah menjadi momentum bagi brand untuk memperkuat kanal digital mereka dan mendorong eksistensinya di dunia Maya dengan tujuan akhir mencapai bottom line atau kinerja brand dan pemasaran.

Baca juga: Pertemuan Menko Airlangga – CEO Qualcomm: Perluas Peluang Investasi Bidang Digital

Terkait tren ini, “Indonesia Most Engaging Brand (IMEB) 2022”, sebuah program untuk mengukur pencapaian kekuatan ikatan sebuah merek (brand) dengan para audiensnya kembali digelar di Jakarta.

Program ini diselenggarakan majalah MIX bersama Ivosights dan mengukur brand engagement melalui proses data crawling di kanal digital (media sosial dan website) masing-masing brand.

Mereka membuat pemeringkatan kekuatan ikatan merek-merek di 16 kategori produk atau industri agar dapat menjadi acuan level kinerja masing-masing brand di industrinya. Pengukuran ini dilakukan dengan warganet di kanal digital masing-masing brand karena saat ini populasi warganet semakin besar, mencapai lebih dari 73 persen populasi penduduk Indonesia.

Lis Hendriani, Pemimpin Redaksi Majalah MIX menuturkan, salah satu indikator Brand Engagement di dunia maya adalah ketika kalangan warganet sering menyebut brand di laman media sosial mereka maupun di media sosial brand, ketika mereka beramai-ramai merespon positif setiap unggahan brand di akun media sosial brand atau ketika mereka dengan sukarela membagikan percakapan positif tentang brand kepada para follower-nya (amplifikasi).

Program tahun ini mengukur kinerja 150 brand dari 16 industri berdasar tingkat engagement-nya dengan warganet.

Program ini melibatkan Ivosights, agensi pemilik Ripple10 Digital Listening Tools yang dapat digunakan untuk mengukur Potential Reach, Total Stream, dan Positif Tone percakapan tentang sebuah brand di kanal digital.

Pemeringkatan Brand Engagement dilakukan melalui tiga proses. Pertama, melalui pengukuran Ripple10 Digital Listening Tools yang dilakukan selama Januari-Februari 2022. Kedua, melalui monitoring akun official media sosial Instagram, Facebook, Twitter, dan YouTube masing-masing brand.

Ketiga, melalui pemantauan Website selama satu bulan (Februari 2022). Pemantauan yang dilakukan pada rentang waktu Januari-Februari 2022 ini diharapkan dapat merepresentasikan pengelolaan interaksi brand dengan warganet dalam periode yang lebih panjang.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini