Salah satu CEO Gravel Fredy Yanto juga menuturkan, masalah kedua yang harus diatasi adalah efisiensi proyek, terutama dalam hal mencari pekerja.
Dalam sebuah proyek konstruksi, 30 persen hingga 50 persen biaya proyek adalah untuk pengadaan dan operasional pekerja.
"Selain upah harian, pengadaan dan operasional tukang mencakup biaya pencarian serta transportasi para tukang ke lokasi proyek. Para tukang ini umumnya hanya memiliki akses terhadap proyek yang tersedia lewat kenalan-kenalan saja," ujarnya.
Menurutmnya, para mandor biasanya membutuhkan waktu sekitar 7 hari untuk memenuhi permintaan kebutuhan tukang dalam jumlah besar.
Kendalanya tidak berhenti di sana. Setelah tukang datang, pemilik proyek masih harus menghadapi isu kualitas tukang dan komitmen mereka terhadap penyelesaian proyek yang sedang berjalan.
"Gravel lahir dan ingin menjadi salah satu cerita sukses dengan berhasil membuka pekerjaan bagi ribuan tukang di seluruh Indonesia untuk mendapatkan pekerjaan dan memecahkan problematika para pembangun proyek yang kesulitan mencari tukang yang handal melalui teknologi," pungkasnya.