Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - CEO Tesla Elon Musk pada Sabtu (6/8/2022) kemarin menantang CEO Twitter Parag Agrawal untuk debat publik mengenai perhitungan akun bot yang beredar di platform Twitter.
Tantangan ini datang di tengah pertempuran hukum yang terjadi setelah Musk menarik diri dari kesepakatan senilai 44 miliar dolar AS untuk membeli perusahaan media sosial tersebut.
“Dengan ini saya menantang @paraga untuk debat publik tentang persentase bot Twitter. Biarkan dia membuktikan kepada publik bahwa Twitter memiliki 5 persen pengguna harian palsu atau spam!”
tulis Elon Musk dalam tweet-nya, yang dikutip dari New York Post.
Pada bulan Juni lalu, miliarder berusia 51 tahun ini mencapai kesepakatan untuk membeli Twitter seharga 54,20 dolar AS per saham.
Namun keadaan memanas saat Musk memutuskan keluar dari kesepakatan tersebut di bulan Juli, setelah dia menganggap Twitter gagal atau menolak memberikan informasi mengenai akun bot di platform tersebut.
Baca juga: Prediksi CEO Tesla Elon Musk: Resesi Ringan Akan Berlangsung Selama 18 Bulan
Beberapa hari kemudian Twitter menggugat CEO Tesla ini dan menuntut pengadilan agar kesepakatan terus dilanjutkan.
Perusahaan media sosial ini memenangkan pertempuran pertama di pengadilan, dan mendapatkan tanggal persidangan yang dijadwalkan dimulai pada bulan Oktober.
Elon Musk sendiri meminta agar persidangan dimulai tahun depan.
Baca juga: Kisah Persahabatan Elon Musk dan Sergey Brin, Kini Disebut Berakhir Gara-gara Isu Perselingkuhan
Dia mengajukan gugatan balik pada akhir Juli, yang rinciannya baru terungkap pada Kamis (4/8/2022) kemarin.
Dalam gugatannya, Elon Musk mengklaim Twitter menahan informasi yang diperlukan dan menyesatkan timnya mengenai jumlah sebenarnya dari akun bot.
CEO Twitter Parag Agrawal belum memberikan tanggapan atas tantangan Musk tersebut.