Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPORE – Google, raksasa teknologi yang berbasis di Amerika Serikat, berkomitmen untuk menginvestasikan 1 juta dolar AS ke Mandai Nature sebagai bagian dari rencananya untuk mengatasi krisis iklim.
“Ini adalah hibah pertama yang berfokus pada keberlanjutan dari Google di Singapura,” kata perusahaan itu.
“Hibah tersebut akan berada di bawah badan filantropi Google yakni Google.org, dan akan membantu Mandai Nature untuk mempercepat investasi ke dalam solusi iklim yang bermanfaat bagi alam dan manusia di Asia Tenggara.” imbuhnya.
Dengan pendanaan tersebut, Mandai Nature akan mendukung Koalisi Solusi Berbasis Iklim dan Alam Asia Tenggara yang terdiri dari delapan organisasi nirlaba lingkungan dan konservasi yang diakui secara global.
Baca juga: Maksimalkan Teknologi Digital, BTN Gandeng Google Cloud Indonesia dan Multipolar Technology
“Mandai Nature telah menjadi pembuat perubahan di bidang konservasi satwa liar, tetapi mereka juga memainkan peran kunci dalam menjalin kemitraan dan aliansi kolaboratif multi-stakeholder untuk mengatasi hasil konservasi yang kritis. ungkap Ben King, direktur pelaksana untuk Google Singapura.
“Kami berharap melalui dana hibah, kami dapat membantu mereka dan koalisi untuk mengembangkan solusi teknologi yang mereka butuhkan guna mengidentifikasi solusi berbasis alam dan berkontribusi pada planet yang lebih berkelanjutan,” tambahnya.
Dikutip dari Channel News Asia, Selasa (23/8/2022), hibah yang diumumkan pada acara perdana Google untuk Singapura itu membahas tantangan besar bagi organisasi nirlaba dalam mengatasi krisis iklim yang sedang berlangsung.
Kemitraan AI Baru Dengan Pemerintah Singapura
Pada acara yang juga menandai ulang tahun ke-15 Google di Singapura, perusahaan juga mengumumkan kemitraan antara Google Cloud dan Smart Nation serta Digital Government Group (SNDGG) untuk bersama-sama menciptakan solusi AI (kecerdasan buatan) baru yang akan meningkatkan cara kerja warga Singapura.
“Sebagai kemitraan AI publik-swasta pertama dengan perusahaan teknologi global, kemitraan ini juga bertujuan untuk memperdalam kemampuan AI pada layanan publik dan membentuk tata kelola serta etika AI,” kata Google.
Pada acara tersebut, Wakil Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong mencatat bahwa masih ada peluang luar biasa di Singapura dan di seluruh Asia.
“Faktanya, ekonomi digital di Asia Tenggara baru saja dimulai, yang didorong oleh pasar konsumen digital yang besar,” ungkap Wong.
Baca juga: AS Akan Gugat Google Karena Dianggap Monopoli Iklan, Bagaimana Dengan Indonesia?
“Dan Singapura, yang terletak di jantung Asia, berada di posisi yang tepat untuk memanfaatkan peluang ini,” tambahnya.
Google adakan pelatihan untuk sekitar 50.000 orang tua dan anak di Singapura
Di tengah meningkatnya paparan terhadap ancaman online, Google juga mengumumkan kemitraan dengan InfoComm Media Development Authority (IMDA) dan Media Literacy Council untuk melatih 50.000 orang tua dan anak-anak tentang keamanan online di tahun depan.