Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Samsung pada Juni tahun lalu telah memperkenalkan aplikasi barunya yakni Samsung Wallet.
Raksasa teknologi asal Korea Selatan itu mengatakan bahwa aplikasi Samsung Wallet merupakan gabungan dari aplikasi Samsung Pay dan Samsung Pass dengan tambahan beberapa fitur baru.
Sepanjang tahun lalu, aplikasi Samsung Wallet sudah dapat digunakan di 21 negara. Kedua puluh satu negara tersebut antara lain, Bahrain, China, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Italia, Kazakhstan, Korea Selatan, Kuwait, Norwegia, Oman, Qatar, Afrika Selatan, Spanyol, Swedia, Swiss, Vietnam, Uni Emirat Arab, Inggris dan Amerika Serikat.
Pada Kamis (19/1/2023) perusahaan mengumumkan perluasan Samsung Wallet ke delapan negara. Dalam siaran pers resmi, perusahaan mencatat bahwa aplikasi Samsung Wallet akan tersedia di delapan negara mulai akhir Januari.
Adapun kedelapan negara itu termasuk, Australia, Brasil, Kanada, Hong Kong, India, Malaysia, Singapura, dan Taiwan.
Dilansir dari Gizmochina, Samsung Wallet ini diklaim dapat memungkinkan pengguna untuk menyimpan kartu kredit, kartu debit, kartu hadiah, kartu loyalitas, sertifikasi vaksin, kartu keanggotaan, kartu loyalitas, boarding pass, dan kartu ID.
Selain itu, pengguna juga dapat menyimpan kata sandi, koleksi NFT, hingga kunci digital untuk mobil.
Perlu dicatat bahwa tidak semua fitur di aplikasi tersebut tersedia secara global. Di samping itu, Samsung juga menjanjikan lebih banyak fitur akan tersedia di smartphone-nya.