Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Raksasa retail asal Amerika,Amazon dikabarkan tengah bersiap memperluas ekspansi di pasar blockchain dan Web3 dengan meluncurkan marketplace digital atau transaksi dapat menggunakan kripto atau NFT.
Rencana ini diungkap langsung oleh CEO Amazon Andy Jassy, dalam pengumumannya Jassy menjelaskan bahwa perusahaan dalam waktu dekat akan merilis e-commerce yang memanfaatkan pembayaran dalam bentuk cryptocurrency dan NFT.
Perilisan ini dilakukan untuk mendongkrak pendapatan perusahaan yang beberapa bulan terakhir mengalami penurunan, akibat anjloknya laba kuartal empat tahun 2022 hingga perusahaan Amazon terpaksa memecat 18.000 pekerja di akhir tahun kemarin.
Baca juga: Amazon Jual Obral Kompleks Perkantoran 29 Hektar Lantaran Tak Kuat Bayar Pajak
Meski saat ini pasar digital tengah mengalami fluktuasi atau ketidak stabilan harga akibat dampak bear market, namun Amazon optimis bahwa layanan barunya dapat menarik para pemain game kripto dan para investor aset digital untuk terjun dalam marketplace digital besutan Amazon.
Baik Amazon maupun Andy Jassy tak menjelaskan lebih lanjut, apakah platform baru ini akan mirip seperti platform pertukaran aset NFT seperti OpenSea, Rarible, dan Samsung NFT Platform . Atau justru akan berfokus pada marketplace untuk gim kripto.
Namun melansir dari Crypto News, ekspansi ini selain mendorong pendapatan Amazon yang telah amblas juga dimaksudkan untuk menjadikan Amazon sebagai pasar penjualan industri NFT terbesar di dunia.
Mengingat raksasa e-commerce ini memiliki lebih dari selusin mitra yang berbaris untuk proyek tersebut, termasuk blockchain layer-1, startup dan pengembang game berbasis blockchain, dan pertukaran aset digital.
Ekspansi ini diketahui telah lama direncanakan oleh Amazon, berulangkali sang CEO mengatakan bahwa raksasa e-commerce itu akan menambahkan pembayaran kripto dalam platformnya
Bahkan beberapa waktu lalu perusahaan sempat memposting lowongan untuk mengisi bangku kepemimpinan di divisi Produk Mata Uang Digital dan Blockchain.
Keseriusan Amazon juga ditandai dengan adanya kerjasama antara anak usaha Amazon yakni AWS dengan Ava Labs untuk mempercepat adopsi teknologi blockchain yang dapat mendukung infrastruktur Avalanche dan ekosistem aplikasi terdesentralisasi (DApps).
Langkah tersebut diambil Amazon untuk mengejar saingannya yakni Sony yang November tahun kemarin mengajukan paten untuk peluncuran sebuah sistem yang dapat digunakan untuk melacak pembuatan, penggunaan, dan transfer aset digital yang dibuat dalam sebuah game.