Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Salah satu pendiri Intel Corporation dan pioneer Silicon Valley, Gordon Moore, meninggal dunia dalam usia 94 tahun di Hawaii, Amerika Serikat pada Jumat (24/3/2023).
Dikutip dari Reuters, Yayasan Gordon & Betty Moore dan Intel mengatakan Moore meninggal dunia di kediamannya di Hawaii dengan dikelilingi keluarganya.
Dalam sebuah artikel yang ditulisnya pada 1965, Moore mengamati bahwa berkat peningkatan teknologi, jumlah transistor pada microchip kira-kira tumbuh dua kali lipat setiap tahun, yang kemudian diubah menjadi setiap dua tahun, sejak sirkuit terintegrasi ditemukan beberapa tahun sebelumnya.
Baca juga: Multipolar Technology Tawarkan Solusi Analisa Risiko Kredit Lewat IBM Cloud Pak for Data
Prediksinya yang mengatakan tren ini akan terus berlanjut kemudian dikenal sebagai "Hukum Moore", yang membantu mendorong Intel dan pembuat chip lainnya secara agresif menargetkan sumber daya penelitian dan pengembangan mereka untuk memastikan aturan praktis tersebut menjadi kenyataan.
"Sirkuit terintegrasi akan menghasilkan keajaiban seperti komputer rumah - atau setidaknya terminal yang terhubung ke komputer pusat - kontrol otomatis untuk mobil, dan peralatan komunikasi portabel pribadi," tulis Moore dalam artikelnya, dua dekade sebelum revolusi PC dan lebih dari 40 tahun sebelum Apple meluncurkan iPhone.
Setelah artikel Moore terbit, chip menjadi lebih efisien dan lebih murah, membantu mendorong sebagian besar kemajuan teknologi dunia selama setengah abad dan memungkinkan munculnya tidak hanya komputer pribadi (PC), tetapi juga raksasa teknologi di Silicon Valley seperti Apple, Facebook dan Google.
Meskipun dia meramalkan peningkatan daya komputasi yang stabil, Moore mengatakan kepada majalah Forbes dia sendiri tidak membeli komputer di rumahnya hingga akhir 1980-an.
Moore berasal dari San Francisco, Amerika Serikat. Dia memperoleh gelar Ph.D di bidang kimia dan fisika pada 1954 di California Institute of Technology.
Dia bekerja di Shockley Semiconductor Laboratory, yang membuatnya bertemu dengan salah satu pendiri Intel Robert Noyce.
Keduanya merupakan bagian dari sekelompok pembelot "delapan pengkhianat", yang kemudian meluncurkan Fairchild Semiconductor pada 1957.
Baca juga: Rahasia ASUS Sukses Pimpin Pasar Laptop di Indonesia Selama Satu Dekade
Setelah itu pada 1968, Moore dan Noyce meninggalkan Fairchild untuk memulai perusahaan chip memori yang lantas diberi nama Intel, singkatan dari Integrated Electronics.
Pegawai yang direkrut pertama oleh Moore dan Noyce adalah rekan mereka di Fairchild, Andy Grove, yang akan memimpin Intel melalui sebagian besar pertumbuhan eksplosifnya pada 1980-an dan 1990-an.
Moore menggambarkan dirinya di majalah Fortune sebagai "pengusaha kebetulan", yang tidak memiliki keinginan membara untuk memulai sebuah perusahaan.