News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tim Cook Temui PM India Usai Buka Toko Ritel Apple di Mumbai

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CEO Apple Inc. Tim Cook bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi usai membuka  toko ritel Apple di Kota Mumbai.

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, MUMBAI - CEO Apple Inc. Tim Cook bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi usai membuka  toko ritel Apple di Kota Mumbai.

Tim Cook bertolak ke New Delhi untuk bertemu dengan Modi pada Rabu (19/4/2023). Modi ingin mendiskusikan rencana Apple untuk terus berekspansi di India dan mengenai jumlah tenaga kerja baru yang akan diciptakan oleh perusahaan itu, menurut orang-orang yang mengetahui masalah ini.

Modi juga ingin mendengar pendapat Cook tentang tantangan yang ia hadapi dalam upaya mengembangkan produksi perusahaa di berbagai negara bagian India, kata orang-orang tersebut.

"Di antara hambatan terbesar saat ini ada di tingkat negara bagian," kata salah satu pendiri perusahaan solusi diplomatik McLarty Associates, Nelson Cunningham, yang dikutip dari CNBC.

"Di situlah perusahaan-perusahaan mengalami hambatan terbesar," tambah Cunningham, yang baru saja kembali dari perjalanan ke India.

Seorang juru bicara Apple menolak berkomentar mengenai pertemuan Cook dengan Modi.

Apple telah memperluas produksi iPhone di India melalui para pemasoknya. JPMorgan memperkirakan Apple akan memindahkan 25 persen dari produksi iPhone ke India pada 2025.

Pertumbuhan Apple di India secara luas dipandang sebagai kisah sukses oleh Modi dan para pejabat India. Pada November tahun lalu, sekelompok menteri India dikirim ke AS untuk bertemu dengan perusahaan-perusahaan besar di New York dan di seluruh Silicon Valley, kata beberapa sumber.

Baca juga: CEO Apple Tim Cook: Sensor Kamera Sony Digunakan untuk iPhone

Mereka menawarkan dan merayu perusahaan-perusahaan tersebut untuk bisa seperti Apple, memproduksi dan menjual produknya di India.

Pada pertemuan Dewan Hubungan Luar Negeri baru-baru ini, seorang pejabat tinggi India mengatakan pencapaian Apple merupakan sebuah studi kasus yang baik bagi perusahaan-perusahaan yang mempertimbangkan untuk berinvestasi di India.

Tetapi tantangan Apple di pasar konsumen India terlihat jelas. Pasar ponsel pintar India didominasi oleh ponsel Android, yang biasanya lebih murah daripada iPhone.

Baca juga: Apple Dikabarkan Telah Memproduksi 7 Persen iPhone di India

Kontrol Google begitu besar, sehingga perusahaan ini dijatuhi denda antimonopoli sebesar 160 juta dolar AS, yang ditegakkan pada bulan lalu oleh pengadilan banding di India.

Namun seorang analis di Wedbush Securities, Dan Ives, mengaku optimis dengan prospek Apple.

"Roma tidak dibangun dalam semalam, begitu pula dengan strategi Apple di India yang lebih luas," tulis Ives dalam sebuah laporan untuk kliennya pada Senin (17/4/2023).

Secara lebih luas untuk perusahaan-perusahaan teknologi AS, ada kekhawatiran mengenai bagaimana pemerintah India menavigasi pengumpulan data, dan kebijakan persaingan yang saat ini diajukan di parlemen India.

Baca juga: Beralih dari China, Apple Genjot Produksi di India

"Di mana India berada dalam hal perlindungan data merupakan faktor yang terbuka saat ini. Ke mana arahnya akan menentukan apakah perusahaan-perusahaan asing akan masuk lebih dalam ke India," imbuh Cunningham.

Masalah lainnya adalah kurangnya tenaga kerja yang sangat terspesialisasi. Meskipun India sedang dalam proses untuk melampaui China sebagai negara dengan penduduk terpadat di dunia, sektor teknologi informasinya hanya mempekerjakan sekitar 5 juta orang.

Disney memasuki negara ini setelah membeli bisnis hiburan Fox senilai 71 miliar dolar AS. Kesepakatan tersebut membawa serta Star India, yang merupakan pemimpin media olahraga di negara itu.

Menurut Media Partners Asia, layanan streaming Hotstar milik Disney memiliki 49 juta pelanggan di India pada 2022, dibandingkan dengan 17 juta pelanggan Amazon Prime Video dan 7,5 juta pelanggan untuk Netflix
.
"Disney telah berfokus pada konten Bollywood arus utama yang menarik bagi masyarakat," kata kepala Eurasia Group untuk Asia Selatan, Pramit Chaudhuri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini