Emisi yang dihasilkan manufaktur dan industri sebagian besar berasal dari pembakaran bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi guna membuat berbagai hal seperti semen, besi, baja, elektronik, plastik, pakaian, dan barang lainnya.
Pertambangan dan proses industri lainnya juga menghasilkan gas, begitu pula industri konstruksi.
Mesin yang digunakan dalam proses manufaktur sering kali beroperasi dengan batu bara, minyak, atau gas.
Selain itu, sejumlah bahan baku seperti plastik juga terbuat dari bahan kimia yang berasal dari bahan bakar fosil.
3. Penebangan hutan
Penebangan hutan akan menghasilkan emisi karena pohon yang ditebang akan melepaskan karbon yang tersimpan di dalamnya.
Selain itu, penebangan hutan juga akan membatasi kemampuan alam dalam mengurangi emisi di atmosfer.
Hutan memiliki kemampuan untuk menyerap karbon dioksida.
4. Penggunaan transportasi
Alat transportasi saat ini, mobil, truk, kapal, dan pesawat sebagian besar beroperasi menggunakan bahan bakar fosil.
Sektor transportasi disebut menjadi kontributor utama gas rumah kaca, terutama emisi karbon dioksida.
Kendaraan darat menghasilkan emisi paling banyak karena adanya pembakaran produk berbahan dasar minyak bumi, seperti bensin, dalam mesin pembakaran internalnya.
5. Produksi makanan
Produksi makanan menghasilkan emisi karbon dioksida, metana, dan gas rumah kaca lainnya dengan berbagai cara.